Profil PLTN Terbesar Eropa di Ukraina yang Terbakar Diserang Rusia

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 09:44 WIB
PLTN Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa yang berada di Ukraina terbakar akibat serangan Rusia. Ini profilnya.
PLTN Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa yang berada di Ukraina terbakar akibat serangan Rusia. Ilustrasi. (REUTERS/UMIT BEKTAS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Kota Enerhodar, Ukraina terbakar akibat gempuran pasukan militer Rusia pada Jumat (4/3) ini. Kebakaran di pembangkit nuklir terbesar di Eropa tersebut dilaporkan langsung oleh Walikota Enerhodar Dmytro Orlov.

"Akibat bombardir tak henti musuh terhadap gedung-gedung dan unit-unit di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia terbakar," kata Orlov, dikutip dari Reuters.

Ukraina menginformasikan memang Rusia terus melancarkan aksi militer guna merebut pembangkit listrik tersebut. Ini dibuktikan dengan laporan yang menyebutkan bahwa tank-tank Rusia menyerbu jalanan di sekitar PLTN tersebut, namun dihadang masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

National Nuclear Energy Generating Company of Ukraine atau Energo Atom, perusahaan pelat merah yang mengoperasikan energi nuklir, menyebut PLTN Zaporizhzhia dibangun pertama kali pada 1979 dan mulai dioperasikan pada 1984.

Pembangkit tersebut memiliki 6 reaktor nuklir dan mampu membangkitkan energi listrik hingga 6.000 megawatt. Sebagai perbandingan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 yang diklaim sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia hanya dapat menghasilkan energi listrik sepertiganya, yakni 2 x 1.000 megawatt.

"Pembangkit ini menghasilkan 40 miliar hingga 42 miliar kWh yang merupakan seperlima dari rata-rata produksi listrik tahunan di Ukraina. Hampir 47 persen listrik yang dihasilkan oleh PLTN Ukraina berasal dari sini," tulis Energo Atom.

Pada 2017, perusahaan pelat merah tersebut melakukan modernisasi terhadap 3 reaktor nuklir PLTN Zaporizhzhia. Dengan begitu, masa operasional pembangkit tersebut akan semakin panjang hingga 2027 mendatang.

[Gambas:Video CNN]

Sebelum diserang Rusia, pembangkit ini pernah mengalami kerusakan sirkuit yang menyebabkan 1 dari 6 reaktor nuklir yang ada harus dipadamkan dua kali. Akibatnya, Ukraina harus mengalami pemadaman bergilir sepanjang Desember 2014.

Tak hanya Zaporizhzhya, Ukraina masih memiliki 3 PLTN yang masih aktif beroperasi hingga saat ini. Ketiganya ialah PLTN Rivne, PLTN Khmelnytskyi, dan PLTN South Ukraine.

Sementara itu, Ukraina masih membangun 3 PLTN lain di beberapa daerah yakni Odessa, Kharkiv, dan Chyhyryn. Hingga saat ini, hanya PLTN Chernobyl yang telah ditutup akibat bencana radiasi nuklir yang pernah terjadi pada 1986.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER