Pengusaha Hotel Soal Tes PCR dan Antigen Dihapus: Angin Segar ke Kami

CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2022 21:00 WIB
Pengusaha hotel menyambut gembira rencana pemerintah hapus syarat tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan di dalam negeri karena bisa memberi angin segar.
Pengusaha hotel menyambut gembira rencana pemerintah hapus syarat tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan di dalam negeri karena bisa memberi angin segar. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan industrinya menyambut baik kebijakan pemerintah untuk menghapus tes PCR dan swab antigen bagi pelaku perjalanan dalam negeri.

"Kalau ditanya respons nya sangat senang karena dengan diberlakukan kebijakan tidak perlu tes PCR dan antigen itu kemudahan bagi traveler untuk perjalanan dan ini jadi satu angin segar bagi kami," kata Yusran kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/3).

Menurutnya, harga tes covid-19 baik mahal ataupun murah tetap akan mempengaruhi para pelaku perjalanan. Terlebih, hasil tes yang membutuhkan waktu dapat mengurangi efektivitas perjalanan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun yakin dengan kebijakan ini target okupansi hotel pada akhir tahun dapat tercapai, bahkan lebih tinggi. Pasalnya, penghapusan tes tersebut dapat membuka ruang bagi masyarakat untuk bepergian lebih jauh di dalam negeri.

"Untuk kunjungan dan okupansi dengan adanya aturan tersebut, maka penyebaran wisatawan ke pasar akan semakin meningkat. Berapa persennya kita lihat nanti, paling tidak optimisnya pada tahun ini bisa pulih dan semoga bisa mencatatkan okupansi hotel di akhir tahun mencapai 45-50 persen," ujarnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, lanjutnya, Yusran mengaku senang lantaran banyak kabar baik yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha pariwisata. Kebijakan itu mulai dari kebijakan bebas visa, penghapusan karantina, pemberian visa on arrival di Bali, hingga penghapusan tes PCR dan antigen.

"Tentu kami berharap masalah (penghapusan) karantina dan visa on arrival bisa diberlakukan di luar Bali karena kalau kita bicara destinasi, Indonesia punya tempat yang juga tergantung dengan wisman seperti Riau dan DKI Jakarta," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Di lain sisi, untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 ke depan pihaknya telah melakukan beberapa hal seperti wajib memberikan perawatan medis bagi lansia yang terdeteksi covid-19 dan memiliki komorbid. Ini dilakukan untuk mengurangi angka kematian.

"Terkait Bali yang bebas karantina, ini juga memiliki kewajiban bahwa hotel harus memastikan wisman untuk mendapatkan PCR hari ketiga, apabila mereka mau traveling ke luar dari Bali," katanya.

Terakhir, ia pun memastikan pihak pengelola hotel juga akan menjalankan komitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER