Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sunar Basuki menyatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dengan kesamaan tujuan demi pemberdayaan perempuan, seperti untuk menyuarakan perubahan, mendorong kontribusi perempuan dalam mengambil keputusan, serta memberdayakan perempuan dalam ekonomi negara.
Sunar mengatakan, perempuan adalah sumber daya manusia yang bisa membawa kemakmuran, baik bagi keluarga maupun ekonomi negara. Selama pandemi, peranan perempuan prasejahtera di Indonesia semakin aktif dalam ekonomi nasional.
Hal itu dibuktikan dengan peningkatan jumlah nasabah PNM melalui produk Mekaar yang signifikan, hingga mencapai 11,4 juta di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 100 persen merupakan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perempuan mempunyai komitmen yang jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Mereka lebih komitmen kepada keluarga, lebih care pada pendidikan anak jauh lebih tinggi. Dan ini dibuktikan juga dengan angka non performing loan (NPL) atau nasabah macet," papar Sunar dalam webinar internasional bertajuk Empowered Women Dare to Speak Up yang digelar dalam perayaan Hari Perempuan Internasional, Rabu (9/3).
Meskipun memberikan modal usaha tanpa agunan dengan target perempuan prasejahtera, angka NPL PNM hingga akhir Februari 2022 adalah 0,1 persen, di mana angka tersebut jauh di bawah rata-rata perbankan nasional. Saat ini, lanjut Sunar, perempuan yang melakukan usaha banyak yang masih subsisten, sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga membutuhkan upaya yang besar dalam memberdayakan usaha mereka.
![]() |
Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan pihak ketiga memang perlu terus dijalankan demi harmonisasi program pemberdayaan perempuan, khususnya dalam sektor UMKM. Pasalnya, kebutuhan pelaku usaha perempuan tidak sebatas modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan modal sosial.
"Kita tidak hanya memberikan pendampingan bisnis tetapi juga sosial. Yang diberikan oleh PNM adalah complete set empowerment," kata Sunar.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa kesenjangan kesetaraan gender dan kekerasan masih banyak dialami oleh perempuan. Menurut survey Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2021, sebanyak 26,1 persen atau 1 dari 4 perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual.
Bintang menegaskan, kondisi ini menjadi tugas bersama untuk menurunkan angka kekerasan, serta meningkatkan pemenuhan hak perempuan lebih komprehensif dan inklusif. Bintang menyatakan apresiasi terhadap perempuan yang berani dan percaya untuk membuat laporan pengaduan kepada layanan pengaduan.
"Hal ini juga tidak terlepas dari keberanian para perempuan dalam mendobrak konstruksi sosial yang selama ini membungkam perempuan," ujarnya.
Untuk diketahui, hingga 9 Maret 2022 jumlah nasabah PNM Mekaar sebanyak 11,4 juta orang dalam skala nasional dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp11,4 triliun. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 443 kabupaten/kota dan 5.006 kecamatan.
(rea)