6. Goldman Sachs
Goldman Sachs akan menghentikan operasionalnya di Rusia. Bank investasi AS ini menjadi anggota Wall Street pertama yang menjauhkan diri dari Moskow setelah invasi ke Ukraina.
"Goldman Sachs menghentikan bisnisnya di Rusia sesuai dengan persyaratan peraturan dan perizinan," kata Juru Bicara Perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Goldman Sachs akan lanjut fokus mendukung klien di seluruh dunia dalam mengelola maupun menutup kewajibannya. Perusahaan juga akan memastikan kesejahteraan karyawannya.
Namun, Goldman Sachs tidak memberikan rincian mengenai jumlah karyawan yang bekerja di negara tersebut.
Sementara, berdasarkan laporan tahunan terbarunya, eksposur perusahaan ke Rusia mencapai $650 juta atau setara Rp9,28 triliun pada akhir 2021.
7. JPMorgan Chase
JPMorgan Chase, bank terbesar di Amerika, mengatakan turut aktif melepaskan bisnisnya di Rusia dan tidak mengejar bisnis baru di negara beruang merah itu.
"(Hal ini merupakan) kepatuhan terhadap arahan oleh pemerintah di seluruh dunia," ujar perusahaan lewat pernyataan resmi.
8. Western Union
Western Union, perusahaan finansial asal AS, mengambil tindakan dengan memberhentikan operasi di Rusia dan Belarusia.
Sebelum membuat keputusan tersebut perusahaan mengatakan sudah mengevaluasi secara menyeluruh pertimbangan internal dan eksternal, termasuk dampak bagi rekan tim, mitra, dan pelanggan.
"Pada akhirnya, mengingat dampak tragis yang sedang berlangsung dari serangan berkepanjangan Rusia di Ukraina, kami telah sampai pada keputusan untuk menangguhkan operasi kami di Rusia dan Belarusia," kata perusahaan lewat pernyataan resmi.
Lihat Juga : |
9. Citigroup
Citigroup dikabarkan masih lanjut mengkaji berbagai opsi terkait operasional mereka di Rusia. Bank besar AS ini memiliki total eksposur ke Rusia sebesar US$9,8 miliar atau setara Rp140 triliun pada akhir Desember 2021.
Tahun lalu, Citigroup mengumumkan akan menjual operasi perbankan ritelnya di Rusia. "Kami juga mendukung klien korporat kami di Rusia, termasuk banyak perusahaan multi-nasional Amerika dan Eropa yang kami bantu saat mereka menangguhkan atau melepas bisnis mereka," ujar EVP Hubungan Global Citigroup Edward Skyler.
(tdh/bir)