Ekonomi Rusia Diramal Turun 8 Persen Akibat Konflik dengan Ukraina
Ekonomi Rusia diramal terpuruk akibat invasi yang mereka lakukan terhadap Ukraina. Proyeksi keterpurukan itu tercermin dari hasil survei independen Bank Rusia terhadap analis.
Hasil survei menunjukkan inflasi Rusia bisa melesat jadi 20 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun 8 persen.
Mengutip Reuters pada Jumat (11/3), dari 18 ekonom yang mengikuti survei bank sentral antara 1 hingga 9 Maret menyatakan tingkat suku bunga rata-rata tahun ini diperkirakan sebesar 18,9 persen.
Lihat Juga : |
"Revisi signifikan dari perkiraan konsensus mencerminkan perubahan drastis dalam kondisi ekonomi selama dua minggu terakhir," kata Deputi Gubernur Bank Sentral Alexei Zabotkin dalam sebuah pernyataan terpisah.
Alexei Zabotkin mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh Bank Rusia dan pemerintah ditujukan untuk membatasi skala penurunan ekonomi dan menghindari periode inflasi tinggi yang berkepanjangan.
Sebagai informasi, pada 4 Maret kemarin, inflasi konsumen tahunan Rusia diumumkan mencapai 10,42 persen. Ini karena rubel, mata uang Rusia, menyentuh posisi terendah bersejarah setelah invasi Rusia ke Ukraina diikuti oleh sanksi keras Barat yang memutuskan bank sentral dan bank dari sistem keuangan global.
Sementara pada pekan lalu, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen dalam langkah darurat.