Rusia Bantah Ancam Coca-cola, McDonald's, dan Pizza Hut cs

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 14:58 WIB
Kedutaan Besar Rusia mengungkapkan keputusan untuk hengkang atau tetap berbisnis di Rusia adalah hak masing-masing perusahaan.
Kedutaan Besar Rusia mengungkapkan keputusan untuk hengkang atau tetap berbisnis di Rusia adalah hak masing-masing perusahaan. Ilustrasi. (AFP/Natalia Kolesnikova).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) membantah laporan soal ancaman terhadap pejabat sejumlah perusahaan AS yang ingin hengkang dari Negara Beruang Merah.

"Keputusan untuk melanjutkan kegiatan bisnis di Rusia sepenuhnya terserah Amerika," ujar Kedubes Rusia untuk AS dalam unggahan Facebook pada Minggu (13/3), waktu setempat, yang dilansir AFP.

Pihak Kedubes Rusia juga menyatakan laporan yang pertama kali diunggah oleh media Wall Street Journal itu "palsu".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendesak media lokal untuk meninggalkan praktik jahat menyebarkan berita palsu. Karya Wall Street Journal adalah fiksi murni," ujarnya.

Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan pemerintah Rusia akan menangkap pejabat perusahaan yang mengkritik langkah pemerintah Rusia dalam menginvasi Ukraina, menyita aset, termasuk kekayaan intelektual.

Mengutip laporan Wall Street Journal, jaksa Rusia telah mengeluarkan peringatan kepada beberapa entitas asing, baik melalui panggilan, surat hingga kunjungan langsung. Beberapa entitas asing tersebut di antaranya Coca Cola, McDonald's, dan Pizza Hut.

"Peringatan ini mendorong setidaknya satu dari perusahaan yang akan membatasi komunikasi antara bisnis Rusia dan seluruh perusahaan, karena khawatir bahwa email atau pesan teks di antara rekan-rekan dapat disadap," menurut Wall Street Journal seperti dikutip dari AFP.

Coca-Cola, McDonald's, Procter & Gamble, dan Yum Brands hingga kini belum memberikan respons atas laporan ancaman dari pemerintah Rusia tersebut.

Saat ini, Rusia menghadapi sanksi ekonomi dari negara barat atas agresi militer ke Ukraina. Tak hanya itu, sanksi juga berikan sejumlah perusahaan dunia.

Tercatat, lebih dari 50 perusahaan kakap dunia memutuskan hengkang atau menangguhkan rencana bisnis mereka di Rusia sebagai buntut atas invasi itu. Beberapa di antaranya McDonald's, Coca-Cola, Apple, BP, Shell, Exxon, dan Goldman Sachs.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER