PT SiCepat Ekspres Indonesia, perusahaan logistik dan pengiriman, diduga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 365 kurir secara sepihak. Hal ini diungkapkan oleh seorang warganet melalui sosial media Twitter pada Sabtu (12/3).
"Gelombang PHK masal tengah dilakukan SiCepat. Di Jabodetabek ada sekitar 365 kurir yang dipecat, tapi mereka disodori surat pengunduran diri. Beberapa kurir yg di-PHK dipilih yang berstatus pekerja tetap," tulis akun @arifnovianto_id.
CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada pemilik akun untuk mengutip informasi tersebut dan diizinkan. Pemilik akun itu menuduh PHK dilakukan oleh pihak manajemen dengan dalih dapat memutus hubungan kerja dengan kurir tanpa memberikan pesangon dan hak-hak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahannya, pemilik akun juga mengunggah dua buah foto. Gambar pertama merupakan foto secarik kertas bertuliskan surat permohonan pengunduran diri sebagai karyawan SiCepat.
Gambar kedua, merupakan hasil tangkapan layar sebuah akun Facebook yang melontarkan amarahnya akibat dipaksa menandatangani surat pengunduran diri.
"Dipanggil sama admin untuk tanda tangan buat surat pengunduran diri. Langsung saya bilang 'sampai kapan pun enggak akan saya tanda tangan sebelum jelas' karena saya bukan resign tapi di-PHK sepihak," tulis akun dalam tangkapan layar unggahan tersebut.
Tak hanya itu, ia menilai PHK dilakukan agar perusahaan dapat memindahkan kurir yang berstatus karyawan tetap menjadi karyawan dengan status outsourcing. Kini unggahan tersebut telah menerima 9 ribu retweet dan 23 ribu tanda suka.
Di lain sisi, seorang warganet yang bekerja sebagai karyawan di kantor pusat SiCepat juga mengaku terkena PHK sepihak.
"Aku dari kantor pusat juga kena imbasnya kak, dipaksa tanda tangan surat pengunduran diri, padahal dari pihak perusahaan yang pecat aku. Biar kita enggak dapat hak pesangon juga. Kaget juga lagi kerja tiba-tiba dipanggil ke HRD buat tanda tangan," tulis akun @siti_realovatic.
Menanggapi hal tersebut, manajemen SiCepat angkat suara. Manajemen perusahaan meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan.
"Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di sosial media baru-baru ini, dengan ini kami management PT SiCepat Ekspres Indonesia memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi. Permasalahan ini sedang diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan sesuai dengan aturan yang berlaku," tulis akun Instagram SiCepat, Minggu (13/3).
Pihak manajemen juga berharap agar para pengikutnya dapat memberikan dukungan penuh untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan baik.