Australia akan Sanksi 33 Oligarki Rusia Buntut Invasi ke Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 19:20 WIB
Australia akan menjatuhkan sanksi baru terhadap 33 oligarki dan pebisnis Rusia atas invasi ke Ukraina, salah satunya konglomerat Roman Abramovich.
Australia akan menjatuhkan sanksi baru terhadap 33 oligarki dan pebisnis Rusia atas invasi ke Ukraina, salah satunya konglomerat Roman Abramovich. Ilustrasi. (AP/Evgeniy Maloletka).
Jakarta, CNN Indonesia --

Australia akan memberlakukan sanksi baru terhadap 33 oligarki dan pebisnis Rusia atas invasi ke Ukraina, diantaranya termasuk pemilik Chelsea Football Club Roman Abramovich dan CEO Gazprom Alexey Miller.

"Banyak oligarki ini telah memfasilitasi, atau mendapatkan manfaat langsung, dari tindakan ilegal dan tidak dapat diterima dari Kremlin pada Ukraina sejak 2014," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne, dikutip dari Reuters, Senin (14/3).

Selain menargetkan para oligarki Rusia, Payne menambahkan beberapa dari sanksi yang akan diterapkan juga tertuju pada anggota keluarga mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam beberapa kasus, sanksi ini juga mencakup anggota keluarga dekat," ujarnya.

Ia mengatakan Australia mendukung tindakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Uni Eropa dan Selandia Baru untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang penting Rusia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan akan memberi sanksi terhadap 300 anggota parlemen Rusia yang menyepakati serangan ke Ukraina, serta pada kelompok elit oligarki yang selama ini menyokong pemerintahan Vladimir Putin.

Saat itu, sanksi yang dijatuhkan pada mereka belum dijelaskan secara rinci.

"Kami akan bekerja dengan mitra kami untuk menyiapkan gelombang sanksi dan terus memberikan tekanan pada Rusia, kata Morrison, seperti dikutip dari Reuters.

Morrison mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan sanksi terhadap Rusia, serta telah bekerja dengan NATO untuk menyediakan peralatan militer yang tidak mematikan dan pasokan medis kepada rakyat Ukraina.

"Kami tidak dapat menjelaskan terlalu banyak detail tentang semua jenis masalah itu dan dukungan lain yang kami berikan kepada NATO dan mitra kami dalam upaya mereka mendukung Ukraina," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER