Cerita Warga Rusia Sulit Ambil Uang ATM di Bali

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 10:31 WIB
Warga asal Rusia di Bali mengalami kesulitan untuk menarik uang tunai di ATM imbas sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina. Berikut kisahnya.
Warga asal Rusia di Bali mengalami kesulitan untuk menarik uang tunai di ATM imbas sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina. Ilustrasi. (iStockphoto/ilkaydede).
Denpasar, CNN Indonesia --

Warga Rusia di Bali kesulitan menarik uang tunai dari ATM. Hal itu imbas sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Kendala tersebut salah satunya dialami oleh Anna Pomarina yang tidak bisa menarik uang tunai dari rekeningnya. Pasalnya, jaringan pembayaran memblokir transaksi kartu yang dipegang warga Rusia.

"Saya sekarang juga kesulitan (menarik) uang karena semua klien saya di Rusia. Mereka tidak bisa transfer uang sekarang ke sini dan kemanapun. Ini gila," kata Anna saat ditemui, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dirinya masih tertolong karena masih bekerja di perusahaan komunikasi di Jakarta. Pemasukan dari sana bisa membiayai hidupnya selama di Bali.

Selain itu, teman-temannya, sesama warga Rusia, juga sempat menarik seluruh uangnya di ATM. Mereka mendapatkan informasi bahwa pada 10 Maret 2022 akan ada pemblokiran.

"Teman-teman Rusia di sini sudah mengambil semua uang tunai di ATM sebelum 10 Maret. Karena, mereka tahu setelah 10 Maret rekening mereka akan ditutup," imbuhnya.

Pomarina sudah hampir 5 tahun hidup di Jakarta. Ia datang ke Pulau Bali sejak pandemi covid-19.

Ia mengaku senang tinggal di Indonesia. Sebab, orang Indonesia dinilainya sangat ramah, penuh senyum dan memiliki rasa toleransi.

"Saya menemukan kesenangan, keluarga, keramahan, senyuman dan toleransi di sini," ujarnya.

Sebenarnya, ia ingin sekali pulang ke kampung halamannya di Syktyvkar, Ibu kota Republik Komi, Rusia. Maklum, orang tua dan adiknya masih tinggal di sana.

"Saya ingin sekali pergi ke Rusia, keluarga saya di sana semua. Ayah, ibu, saudara, semua ada di Rusia. Mereka semua selamat karena jauh dari perang," jelasnya.

Saat ini, dia hanya bisa berkomunikasi via Whatsapp dan Telegram dengan keluarganya.

"Instagram, Facebook sudah diblokir. Mereka di sana sekarang (menimbun) bahan makanan karena takut semua nanti akan mahal. Sekarang pergi ke Rusia sangat mahal. Untuk orang Rusia yang mau datang ke sini juga sangat mahal. Di Bali sekarang kami juga harus membayar dua kali lebih mahal," ujarnya.

Sementara, kesulitan warga asing menarik uang tunai dan membayar lewat kartu kreditnya juga dibenarkan oleh Rifki Seldianto selaku Asisten Manajer Restoran Lusa By/Suka yang berlokasi di dekat Pantai Berawa, Canggu, Bali.

Restoran ini kebanyakan pelanggannya adalah warga Rusia dan ada sebagian warga asing lainnya. Rifki menceritakan bahwa memang pada 7 Maret 2022 lalu ada tiga tamu asing yang sempat tidak bisa menggunakan kartunya untuk membayar usai makan.

Ia juga menerima laporan ada beberapa tamu yang tidak bisa memakai kartunya untuk transaksi. Tamu-tamu itu lantas meminta maaf dan menitipkan barangnya untuk jaminan dan besoknya mereka kembali untuk membayar.

"Tamunya sih punya inisiatif, jadi mereka langsung kasih kami identitas karena mereka belum bisa bayar dan dia taruh barang seperti laptop," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(kdf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER