Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.345 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (25/3) sore. Mata uang Garuda ini naik 6 poin atau 0,04 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.351 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.341 per dolar AS sore ini. Angkanya meningkat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.361 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak menguat. Terpantau, yen Jepang naik 0,59 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, peso Filipina yang naik 0,33 persen, rupee India naik 0,21 persen, yuan China naik 0,03 persen, ringgit Malaysia naik 0,24 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisanya, won Korea Selatan minus 0,02 persen, dolar Hong Kong minus 0,05 persen dan baht Thailand minus 0,06 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju nampak beragam. Terpantau, franc Swiss naik 0,35 persen, dolar Kanada minus 0,18 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, poundsterling Inggris minus 0,08 persen, dan euro Eropa naik 0,15 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah menguat sebab pemerintah dinilai berhasil dalam menerapkan Program Pengungkapan Pajak (PPS) alias Tax Amnesty Jilid II.
"Nilai harta bersih dari seluruh peserta Program Pengungkapan Sukarela atau PPS mencapai Rp42,38 triliun dalam 84 hari pelaksanaan program tersebut. Ini menandakan bahwa pengusaha begitu antusias untuk mendaftarkan harta kekayaannya kepada negara," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Jumat (25/3).
Ia pun menilai pencapaian ini merupakan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan pengusaha guna membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.