Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.926 dan resistance 7.050 selama pekan depan.
Menurutnya, para pelaku pasar masih mencermati perkembangan kebijakan moneter dari Bank Sentral AS (The Fed) yang tampaknya akan cenderung agresif apabila tingkat inflasi masih belum bisa ditekan.
Di sisi lain, pelaku pasar juga masih mengamati perkembangan Rusia Ukraina, termasuk sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh negara Barat kepada Negeri Beruang Merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sanksi ekonomi sendiri dapat kita perhatikan mempengaruhi pergerakan harga komoditas dunia, di mana hal tersebut akan mempengaruhi pergerakan emiten-emiten berbasis komoditas di IHSG," kata Herditya.
Ia pun mengimbau pelaku pasar agar dapat memanfaatkan momentum dengan mengoleksi saham emiten berbasis komoditas dan cenderung melakukan trading dalam jangka pendek-menengah.
Secara teknikal, ia merekomendasikan sejumlah saham untuk dikoleksi, seperti PT Energi Mega Persada Tbk atau ENRG yang ditutup melemah 1,19 persen ke posisi 166 pada pekan lalu. Herditya memprediksi ENRG dapat menyentuh posisi 188.
Lalu, PT Delta Dunia Makmur Tbk atau DOID yang ditutup melemah 2,71 persen ke posisi 430. Ia memprediksi saham emiten sektor batu bara ini dapat menyentuh posisi 280.
Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan PT Ace Hardware Indonesia Tbk atau ACES yang ditutup menguat 1,01 persen ke posisi 1.005. Ia memprediksi saham emiten sektor industri ini dapat menyentuh posisi 1.200.
Kemudian, PT Mitra Adiperkasa Tbk atau MAPI yang ditutup melemah 1,74 persen ke posisi 845. Herditya memprediksi MAPI dapat menyentuh posisi 920.
Terakhir, ada PT Mayora Indah Tbk atau MYOR yang ditutup melemah 0,90 persen ke posisi 1.655. Herditya memprediksi MYOR dapat menyentuh posisi 1.970 pekan ini.
(mrh/agt)