PLN Hemat Rp1,6 T Berkat Digitalisasi Pengadaan Barang 2022
PT PLN (Persero) mengklaim dapat menghemat biaya Rp1,6 triliun tahun ini. Pasalnya, perusahaan telah melakukan pengadaan barang secara digital.
"Kami juga melakukan digitalisasi procurement, tentu saja tahun ini ada cost saving dari digitalisasi procurement sebesar Rp1,6 triliun," ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Ia memproyeksi perusahaan dapat menghemat hingga Rp10 triliun dalam beberapa tahun ke depan berkat pengadaan barang secara digital.
"Ke depan bisa meningkat menjadi Rp10 triliun dengan suatu proses lelang yang lebih transparan dan lebih efisien," ucap Darmawan.
Sementara, Darmawan mengatakan biaya operasional PLN juga turun Rp5 triliun hingga September 2021. Hal ini setelah perusahaan melunasi utang lebih cepat sebesar Rp30,8 triliun pada 2020 dan Rp21,7 triliun pada 2021.
"Dengan upaya penurunan utang Rp51 triliun ini baik pokok maupun bunga, itu biaya operasi kami turun Rp5 triliun pada beban keuangan sampai September 2021," jelas Darmawan.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, Darmawan menjelaskan perusahaan berhasil memangkas utang sebesar Rp32 triliun sepanjang 2021. Dengan pengurangan utang itu, total utang pokok dan bunga PLN turun menjadi Rp430 triliun.
"Selama satu tahun kami berhasil mengurangi utang sebesar Rp32 triliun. Jadi di sini walaupun kondisi covid-19 kami mengelola utang kami dengan baik," ucap Darmawan.
Kendati demikian, ia mengatakan Kementerian BUMN selaku pemegang saham meminta PLN tetap mengurang belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2022.
(aud/agt)