Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di bank mencapai Rp183,32 triliun per Februari 2022. Angka itu naik Rp25,35 triliun atau 16,05 persen dari posisi Januari 2022.
"Dana daerah di bank naik dibandingkan Februari 3 tahun sebelumnya juga naik tinggi," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (28/3).
Ia merinci dana pemda di bank hanya sekitar Rp176 triliun pada Februari 2019. Lalu, jumlahnya turun menjadi Rp165 triliun pada Februari 2020 dan turun lagi menjadi Rp163 triliun pada Februari 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini rekor tertinggi dalam 4 tahun terakhir dari dana pemda yang ada di bank," jelas Sri Mulyani.
Sementara, daerah yang memiliki saldo tertinggi di perbankan adalah Jawa Timur yang mencapai Rp24,48 triliun. Sebaliknya, daerah yang memiliki saldo terendah di bank adalah Sulawesi Barat sebesar Rp1,06 triliun.
Di sisi lain, jumlah belanja daerah justru turun 18,6 persen menjadi Rp 42,29 triliun pada Februari 2022. Padahal, belanja daerah mencapai Rp51,94 triliun pada Februari 2021 lalu.
"Penurunan belanja pegawai disebabkan belum terealisasinya pembayaran tambahan penghasilan pegawai," terang Sri Mulyani.
Lalu, total penerimaan daerah dari porsi pajak naik 0,3 persen menjadi Rp22,04 triliun per Februari 2022. Sri Mulyani mengklaim realisasi ini mengindikasikan aktivitas ekonomi daerah mulai membaik.
"Namun pemda masih perlu terus didorong untuk mengoptimalkan potensi penerimaan asli daerah yang dimiliki agar kinerja tersebut dapat dipertahankan pada tahun berjalan," pungkas Sri Mulyani.
(aud/bir)