Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong pembiayaan swasta dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur yang berkelanjutan di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan tanggung jawab Indonesia sebagai Presidensi G20 pada 2022.
"Memobilisasi pembiayaan swasta untuk infrastruktur berkelanjutan menjadi sangat penting," ungkap Sri Mulyani, dikutip dari Antara, Selasa (29/3).
Sri Mulyani mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan investasi yang strategis. Namun, masih ada kendala dari segi pendanaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Pemerintah, kata Sri Mulyani, tak dapat mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepenuhnya untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di RI. Hal ini karena APBN masih terguncang akibat pandemi covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah butuh uluran tangan swasta untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Bendahara negara mengatakan pemerintah sedang berupaya meningkatkan kesadaran investor dengan mengadopsi standar environmental, social, dan governance (ESG).
Penerapan standar ESG sendiri fokus pada dorongan kepada pemilik proyek untuk berkontribusi terhadap pengurangan karbon, penerapan aspek gender, penerapan teknologi, persiapan transaksi, serta proses operasi proyek.
"Ini bukan hanya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tetapi pada saat yang sama kita menjaga menjaga dunia ini. Bumi yang sangat membutuhkan kita untuk menjaganya agar tetap lestari," pungkasnya.
(aud/sfr)