Ma'ruf Amin soal Produk Halal: Produsennya Justru China-Korea Selatan

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 14:27 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menyebut produsen produk halal terbesar justru sekarang ini didominasi negara non muslim; China, Brasil dan Korsel. RI hanya konsumen.
Wapres Ma'ruf Amin menyebut produsen produk halal terbesar justru sekarang ini didominasi negara non muslim; China, Brasil dan Korsel. RI hanya konsumen. ( CNN Indonesia/ Priska Sari Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut selama ini produsen terbesar produk halal di dunia justru bukan dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti China, Korea Selatan dan Brasil.

Sementara itu katanya, Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, hanya jadi konsumen terbesar saja. 

"Selama ini kita hanya menjadi konsumen terbesar di dunia, bukan produsen. Jadi, produsennya justru ada negara-negara non muslim, Brasil, Australia, bahkan juga China, Korea (Selatan)," katanya pada pembukaan Gerakan HIPMI Syariahpreneur Indonesia, Selasa (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, ia menyebut pemerintah berupaya merebut posisi itu. Pemerintah menargetkan mampu menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia pada 2024 karena melihat potensinya yang besar.

Dalam mewujudkan itu, ia mengatakan ada beberapa lini ekonomi syariah yang akan dikembangkan pemerintah. Pertama, industri keuangan syariah.

Untuk mengembangkan ini pemerintah telah menggabungkan 3 BUMN syariah pada tahun lalu.

Ketiganya adalah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Kedua, mengembangkan lembaga keuangan sampai ke tingkat mikro.

"Ada yang ultramikro itu Bank Wakaf Mikro, ada Baitul Maal Wat Tamwil, ada koperasi syariah," ujarnya.

Ketiga, mengembangkan dana sosial Islam, seperti zakat dan wakaf. Menurut dia, potensi dana zakat per tahunnya mencapai Rp370 triliun. Namun, realisasiya hanya Rp70-an triliun saja.

"Itu pun yang resmi pemerintah baru Rp10 triliun, yang Rp60 triliun itu langsung masyarakat, para pemberi zakat langsung kepada penerima zakat," imbuhnya.

Keempat, mendorong usaha, bisnis, dan para pengusaha syariah. Ia menuturkan pengusaha harus dikembangkan karena semua instrumen yang ada tidak akan termanfaatkan secara optimal jika tidak ada pengusaha.

"Kuncinya itu pengusaha. Rohnya itu ada di pengusaha," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER