Senada, Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpendapat kenaikan harga pertamax akan membuat harga makanan dan produk industri lebih mahal. Sebab, biaya operasi ritel dan industri yang biasa menggunakan pertamax akan membengkak.
"Atau mungkin bahan pangan di pasar. Mungkin penjual mengambil bahan dari pihak yang menggunakan BBM pertamax. Harga jual dari pihak itu akan naik, jadi merambat ke harga makanan penjual di pasar juga," ungkap Yusuf.
Menurut Yusuf, semua barang berpotensi melonjak imbas kenaikan harga pertamax. Memang, kalau sudah menyangkut harga BBM, dampaknya akan merambat ke semua sektor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pengalaman 2018 dan juga sifat BBM itu mendorong inflasi, dorong kenaikan harga. Spill over ke inflasi terutama," jelas Yusuf.
Lihat Juga : |
Ia memproyeksi inflasi tembus lebih dari 1 persen secara bulanan pada April 2022. Sementara, Yusuf melihat inflasi berpotensi tembus lebih dari 3 persen secara tahunan per Desember 2022 mendatang.
"Kalau APBN kan targetnya 3 persen plus minus 1 persen, tapi dengan kondisi kenaikan harga dan kenaikan PPN ini inflasi berpotensi akan berada di batas atas (target APBN)," kata Yusuf.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan pada Maret 2022. Sementara, secara tahunan terjadi inflasi 2,64 persen.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil sebesar 0,38 persen dan inflasi 1,47 persen pada Maret 2022.
Kemudian, kelompok lainnya yang menyumbang inflasi adalah transportasi, yakni mencapai 0,42 persen. Lalu, pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,17 persen, kesehatan 0,28 persen, dan pendidikan 0,01 persen, penyediaan makanan dan minuman restoran 0,32 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,17 persen.
Berdasarkan komponennya, komponen bergejolak (volatile foods) inflasi 1,99 persen dengan andil 0,33 persen. Volatile foods, terdiri dari komponen energi dengan inflasi 0,84 persen dan andil 0,08 persen serta komponen bahan makanan 1,87 persen dan andil 0,34 persen.
Lalu, inflasi inti sebesar 0,3 persen dan andil 0,2 persen. Sementara, komponen harga diatur pemerintah (administered price) inflasi 0,73 persen dengan andil 0,33 persen.
Berdasarkan wilayah, inflasi terjadi di 88 kota dari 90 kota IHK. Sementara, 2 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dan inflasi terendah di Kupang 0,09 persen. Kemudian, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dan deflasi terendah di Kendari 0,07 persen.
(aud/agt)