KSPI Tolak BLT Minyak Goreng Curah

CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2022 17:35 WIB
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai bantuan langsung tunai (BLT) tidak menyelesaikan masalah tingginya harga minyak goreng.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai bantuan langsung tunai (BLT) tidak menyelesaikan masalah tingginya harga minyak goreng. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng karena tidak membela masyarakat miskin. BLT minyak goreng juga dinilai tidak menyelesaikan masalah tingginya harga dan kelangkaan komoditas tersebut.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan dan diberikan langsung untuk 3 bulan yakni sebesar Rp300 ribu itu tidak dibutuhkan oleh masyarakat termasuk buruh.

Sebab, menurutnya yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat adalah subsidi untuk minyak goreng kemasan, bukan hanya pada minyak goreng curah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari awal KSPI sudah menyampaikan menolak subsidi diberikan dalam minyak curah dan BLT," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (5/4).

Said menuturkan dengan diberlakukannya subsidi pada minyak goreng curah, banyak disalahgunakan oleh oknum. Banyak oknum yang mengoplos minyak goreng curah ataupun menyulapnya menjadi minyak kemasan sehingga harga jualnya naik.

Di sisi lain, minyak curah juga memiliki kadar kesehatan yang relatif rendah. "Oleh karena itu kami meminta selain menyubsidi di minyak goreng curah, juga untuk minyak goreng kemasan, rakyat enggak perlu BLT, yang dibutuhkan harga minyak goreng yang turun," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan BLT minyak goreng untuk 20,5 juta keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) serta 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan gorengan.

Besaran BLT tersebut mencapai Rp100 ribu per bulan yang akan diberikan sekaligus Rp300 ribu kepada penerima pada April 2022. "Ini untuk ringankan beban masyarakat," katanya dalam jumpa pers, Jumat (1/4) lalu.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER