AS Dituding Sengaja Bikin Rusia Jadi Negara Gagal Bayar Utang

CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2022 09:21 WIB
Rusia menghadapi gagal bayar utang setelah AS memblokir Negeri Beruang Merah itu untuk menggunakan dolar dalam aset yang dibekukan bank-bank AS.
Rusia menghadapi gagal bayar utang setelah AS memblokir Negeri Beruang Merah itu untuk menggunakan dolar dalam aset yang dibekukan bank-bank AS. (AP/Pavel Golovkin).
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia tengah menghadapi bahaya gagal bayar (default), setelah AS memotong akses Rusia untuk membayar utang menggunakan dolar AS yang dibekukan di bank-bank di Negeri Paman Sam.

Pemblokiran merupakan langkah negara-negara Barat menambah sanksi dengan membekukan setengah dari simpanan Rusia di luar negeri yang sebesar US$315 miliar atau setara Rp4.523 triliun (kurs Rp14.359).

Kendati Kementerian Keuangan AS memperbolehkan Rusia menggunakan sebagian dari aset yang dibekukannya untuk membayar investor tertentu, namun Presiden AS Joe Biden memblokir akses Rusia ke cadangannya pada pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut memaksa Rusia harus membayar utangnya dengan mata uang rubel atau tidak sama sekali. Fitch Rating menilai kedua skenario itu bakal membuat Rusia gagal bayar.

"Angka signifikan dari cadangan kami diblokir di negara asing, jadi jika pemblokiran dan transfer ini tetap berlangsung, mereka akan dibayar dengan rubel," ungkap Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov, dikutip dari CNN Business, Rabu (6/4).

"Jika pembayaran tidak dimungkinkan, maka dalam teorinya, tentu saja, situasi gagal bayar akan terjadi," imbuh dia.

Peskov menilai gagal bayar tersebut merupakan buatan AS karena Rusia punya dolar dan mampu membayar, namun aksesnya tak diberikan. "Gagal bayar ini tidak berdasar, tidak sama sekali," terang dia.

AS sedang mencoba untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia menyusul rilis gambar yang mengindikasikan terjadi kejahatan perang di kota Bucha, Ukraina.

Selain keputusan Kementerian Keuangan AS untuk memotong akses Rusia ke dolar, Pemerintahan Biden juga mengumumkan sanksi baru terhadap lembaga keuangan dan individu Rusia, termasuk dua putri dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, serta istri dan putri Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER