TAIPAN

Pangeran Al-Waleed Bin Talal, Warren Buffet dari Arab Berharta Rp231 T

CNN Indonesia
Minggu, 10 Apr 2022 08:00 WIB
Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdul-Azis al Saud sampai kini masih menjadi salah satu orang terkaya dari Jazirah Arab dengan kekayaan Rp231 triliun. Ilustrasi. (Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdul-Azis al Saud sampai kini masih menjadi salah satu orang terkaya dari Jazirah Arab.

Mengutip Bloomberg Bilionares Index, total kekayaan lelaki kelahiran Jeddah 7 Maret 1955 lalu itu mencapai US$16,1 miliar atau Rp231,18 triliun (kurs Rp14.359 per dolar AS) per April 2022 ini.

Total harta itu menempatkannya sebagai orang terkaya nomor 105 di dunia.

Lalu siapa dia, dan bagaimana bisa sekaya itu?

Mengutip berbagai sumber, Al-Waleed merupakan cucu Raja Arab Saudi yang pertama Ibnu Saud dan Perdana Menteri Pertama Lebanon Riad Al Solh. Ia anak Pangeran Talal Monarch dan Mona Al Solh.

Lelaki berkumis ini merupakan pendiri dan pemilik 95 persen saham Kingdom Holding Company, perusahaan investasi berbasis di Arab Saudi.

Perusahaan yang ia dirikan pada 1979 lalu ini bergerak di sektor jasa keuangan, pariwisata, perhotelan, media, hiburan, petrokimia, penerbangan dan teknologi.

Namun jauh sebelum sang pangeran mendapatkan kekayaan itu sejumlah perjuangan harus ia lalu. Maklum, meskipun cucu Raja Arab, kekayaan itu tak ia dapat dari warisan kerajaan. 

Tetapi, kekayaan itu didapat oleh lelaki yang pernah terdaftar di majalah Time sebagai salah satu dari seratus orang paling berpengaruh di dunia pada 2008 melalui perjuangan dari bawah.

Ia merintis semua bisnisnya dari 0. Perjalanan bisnis dimulai Al-Waleed pada 1979 lalu.

Waktu itu, Ia mendapatkan pinjaman US$30 ribu dari sang ayah sebagai modal usaha. Ditambah dengan hasil gadai rumah pemberian ayahnya sejumlah US$40 ribu, Al-Waleed mendirikan perusahaan bernama Kingdom Establishment for Commerce and Trade.

Upaya itu berbuah manis. Booming harga minyak yang membawa ekonomi Arab Saudi tumbuh pesat kala itu turut memberikan dewi fortuna alias keberuntungan kepadanya.

Al-Waleed muda mendapatkan proyek dan untung besar. Untung itulah yang kemudian ia investasikan dan kembangkan untuk pengembangan Real Estate Riyadh.

Proyek inilah yang kemudian memberikan dasar kesuksesan bagi Al-Waleed untuk memupuk kekayaan hingga bisa menjadi orang kaya seperti sekarang ini. Karena proyek itulah, meski baru satu tahun berjalan, perusahaan berhasil semakin tumbuh besar.

Pada 1980 misalnya, ia berhasil mengembangkan dan menambah jangkauan bisnis perusahaannya ke investasi di sektor perbankan Saudi setelah melihat peluang besar dari penyakit yang dialami oleh United Saudi Commercial Bank (USCB).

Bank itu ia akusisisi dan perbaiki manajemennya. Upaya itu sukses. Hanya dalam waktu satu tahun, Al-Waleed berhasil membalikkan kondisi USCB dari yang tadinya rugi menjadi untung.

Setelah sukses menyembuhkan USCB, ia meneruskan petualangan investasinya di sektor perbankan dengan memerger bank tersebut dengan Bank Kairo Saudi yang saat itu sedang berupaya mendirikan United Saudi Bank (USB).

Langkah itu kembali mendulang sukses. Pada 1989, merger selesai. Setelah itu bank bentukannya menjadi salah satu grup perbankan terbesar di kawasan Timur Tengah.

Petualangan Al-Waleed di bidang perbankan terus berlanjut. Pada 1990-1991, ia mengakuisisi saham raksasa keuangan Citicorp yang kala itu sedang mengalami krisis besar. Pada tahap awal, total ia membeli 4,9 persen saham Citicorp dengan harga US$207 juta.

Pada tahap selanjutnya, ia meningkatkan kepemilikan sahamnya di grup itu sebanyak 10 persen dengan harga US$590 juta. Kembali, langkah itu kembali berbuah manis.

Citicorp berhasil pulih menjadi lembaga keuangan terkemuka di dunia. Hingga pada 1998, Citicorp bersama Travelers Group membentuk Citigroup. Hal itu membuat pundi-pundi kekayaan Al-Waleed makin melesat.

Setelah itu Al-Waleed makin berkibar dan mengembangkan jangkauan bisnisnya ke banyak sektor seperti perhotelan, media, media sosial, hiburan, pendidikan dan kesehatan. Di bidang media, Al Waleed menjadi pemegang saham terbesar kedua di 21st Century Fox.

Di bidang perhotelan dia memiliki Fours Seasons Hotel George V Paris. Karena kiprahnya itu, Time pernah menjulukinya sebagai Warren Buffet dari Arab.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Pesawat Pribadi dengan Singgasana Emas


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :