GoTo Siapkan Strategi Bisnis untuk Naikkan Harga Saham
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menyiapkan strategi bisnis untuk menaikkan harga saham perusahaan ke depan usai melantai di bursa nasional per Senin (11/4) ini.
CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo mengatakan strategi bisnis ini dilakukan dengan mengedepankan berbagai inovasi.
"Yang bisa dilakukan adalah eksekusi dan planning (strategi bisnis) yang baik agar mudah-mudahan bisa menambahkan harga saham di hari-hari ke depan," ungkap CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo di konferensi pers online.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan strategi bisnis perusahaan dipersiapkan untuk fokus pada pasar perusahaan di Indonesia, Vietnam, dan Singapura.
"Roadmap masih dimasak oleh koki di dapur. Tahun ini akan menjadi fokus kami," ujar William pada kesempatan yang sama.
Presiden Grup GoTo Patrick Cao menambahkan strategi bisnis perusahaan nantinya akan dieksekusi dengan memanfaatkan pendanaan dari bursa saham sebagai sumber investasi. Namun, belum ada rincian seberapa besar kebutuhan untuk masing-masing strategi bisnis.
"Ini untuk berinvestasi penting di area dengan pertumbuhan tinggi," imbuhnya.
CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan salah satu strategi bisnis yang akan dilakukan adalah mengembangkan produk-produk GoTo agar bisa menarik lebih banyak mitra, pelanggan, dan merchant. Khususnya di pasar Indonesia, Vietnam, dan Singapura.
"Sebagian dana yang dihimpun dari IPO ini akan kami kerahkan untuk kembangkan bisnis kami di sana untuk mengembangkan kualitas produk yang kami launching di sana," jelasnya.
Harapannya, produk-produk perusahaan bisa semakin banyak dan memenuhi berbagai kebutuhan pasar di tiga negara ke depan.
Rencana Dual Listing
Di sisi lain, Andre menyatakan perusahaan juga ingin menawarkan saham di pasar modal negara lain alias dual listing. Namun, seperti halnya strategi perusahaan, rencana ini masih perlu dipersiapkan.
"Memang kami selalu punya rencana untuk dual listing, namun sampai saat ini keputusan itu belum final," kata Andre.
Selain itu, ia mengatakan perusahaan juga terus memantau perkembangan masing-masing bursa saham yang ingin dituju. Jika waktunya tepat, barulah perusahaan akan menawarkan sahamnya di bursa saham negara lain.
Kendati begitu, Andre menyatakan perusahaan tidak selalu terpaku pada waktu tertentu untuk menawarkan sahamnya nanti. Sebab, menurutnya, kondisi ekonomi terus mengalami dinamika.
"Kalau orang-orang bilang harus perfect timing, tapi dalam perusahaan publik saya merasa tidak ada perfect timing. Yang penting mulai saja dulu karena itu sebuah starting line yang baru," pungkasnya.
(uli/agt)