6. Shenzhen (59 miliarder)
Hub miliarder mandiri atau Silicon Valley-nya China ini turun ke peringkat 6 setelah kehilangan sembilan miliarder selama setahun terakhir.
Orang terkaya di Shenzhen, yakni Ketua dan CEO Tencent Ma Huateng juga terpukul. Kekayaan taipan media internet itu turun lebih dari US$28 miliar sejak tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
7. Moskow (53 miliarder)
Ibu kota Rusia itu kehilangan 26 orang miliarder di tengah dampak invasi militernya ke Ukraina. Hampir semua miliarder terdampak perang kedua negara tetangga tersebut.
Vladimir Lisin, ketua produsen produk baja NLMK Group dan orang terkaya di Moskow, kehilangan sekitar US$8 miliar dari kekayaan pribadinya.
8. Mumbai (51 miliarder)
Kota di India ini berada di posisi 8 setelah jumlah miliarder di kota tersebut bertambah 3 orang tahun ini.
Penduduk terkaya di kota itu adalah Ketua Reliance Industries Mukesh Ambani. Ia seorang diri menghasilkan lebih dari 30 persen dari kekayaan bersih kolektif miliarder Mumbai.
9. San Francisco (44 miliarder)
Di tahun lalu, San Francisco berada di perangkat 8. Namun, setelah kehilangan 4 orang miliarder, kota ini kini berada di posisi 9.
San Francisco sebenarnya menyambut para pengusaha ultra-kaya baru yang stabil, seperti salah satu pendiri Grammarly, Max Lytvyn, serta Henrique Dubugras dan Pedro Franceschi, yang merupakan pendiri startup fintech Brex.
Lihat Juga : |
10. Seoul (38 miliarder)
Ibu kota Korea Selatan ini kembali masuk daftar untuk pertama kalinya sejak 2019 lalu. Tercatat, ada tiga miliarder pendatang baru Seoul,
Yaitu pengusaha pengujian covid-19 Cho Young-sik, pendiri startup fintech Lee Seung-Gun, dan maestro game Park Kwan-ho.
Miliarder terkaya di kota ini adalah Kim Beom-su, pendiri Kakao, aplikasi perpesanan terbesar Korea Selatan, dan Jay Y. Lee, wakil ketua Samsung Electronics, yang masing-masing memiliki kekayaan sekitar US$9,1 miliar.
(mrh/bir)