Gaji Diprediksi Tak Naik, Pekerja Upah di Bawah Rp3 Juta Ogah Belanja
Hasil survei Danareksa Research Institute (DRI) periode Maret 2022 melansir daya beli atau keinginan belanja pekerja dengan penghasilan atau gaji di bawah Rp3 juta menurun drastis pada Ramadan dan Lebaran 2022.
Padahal, biasanya konsumsi masyarakat meningkat jelang Idulfitri. "Tren keinginan konsumen belanja menurun, kecuali golongan di atas Rp3 juta," ujar Kepala Ekonom DRI Rima Prama Artha di acara Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Kamis (14/4).
"Sementara yang miskin atau lebih rendah (penghasilan di bawah Rp3 juta), keinginan belanjanya turun sangat drastis," lanjut dia.
Rima mengatakan masyarakat berpendapatan bawah ogah belanja karena memperkirakan pendapatan mereka tidak akan naik tahun ini. Bahkan, ada beberapa responden survei yang memperkirakan pendapatan justru berpotensi turun.
"Ekspektasinya pendapatan dari mayoritas konsumen sama saja, tidak ada perubahan drastis," imbuhnya.
Sementara itu, masyarakat memperkirakan harga-harga kebutuhan pokok akan terus melambung sampai enam bulan ke depan. Proyeksi ini muncul lantaran tingkat inflasi global sudah meningkat.
Di Indonesia pun sudah terasa dampaknya, misalnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan LPG non subsidi naik. Begitu juga, dengan harga minyak goreng dan bahan pangan lain.
Lihat Juga : |
"Masyarakat yakin kenaikan harga akan terjadi sampai enam bulan ke depan," tuturnya.
Di sisi lain, Rima mengatakan tren pemulihan ekonomi kelas menengah ke bawah juga relatif lambat karena minim bantuan dari pemerintah. Saat ini, bantuan sosial (bansos) yang ada cuma Bantuan Subsidi Upah (BSU), tapi ini pun belum menyasar ke banyak pihak.
"Selama pandemi mereka termasuk yang terdampak, tapi fokus bansos lebih ke kelompok miskin. Memang ada yang diberikan ke mereka, tapi jumlahnya tidak besar," pungkasnya.