Sri Mulyani Siapkan Anggaran Bansos Rp349 Triliun di APBN 2023

CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2022 18:27 WIB
Menkeu Sri Mulyani akan menggelontorkan anggaran bansos Rp332 triliun sampai Rp349 triliun pada APBN 2023. Anggaran itu turun dari APBN 2022 yang Rp431 triliun.
Menkeu Sri Mulyani akan menggelontorkan anggaran bansos Rp332 triliun sampai Rp349 triliun pada APBN 2023. Anggaran itu turun dari APBN 2022 yang Rp431 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran perlindungan sosial untuk belanja bantuan sosial (bansos) sebesar Rp332 triliun sampai Rp349 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Pagu ini lebih rendah dari Rp431 triliun di APBN 2022.

"Ini untuk tetap menjaga perlindungan kepada masyarakat yang rentan, mendukung perlindungan sosial sepanjang hayat, dan juga mendorong perlindungan sosial yang makin adaptif," kata Ani, sapaan akrabnya saat konferensi pers di Istana Negara, Kamis (14/4).

Bendahara negara mengatakan rencananya anggaran ini akan digunakan untuk meneruskan sejumlah program bansos dari pemerintah. Namun, sasaran penerimanya akan terus dikaji ulang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data untuk mereka yang akan mendapatkan perlindungan sosial akan semakin dimutakhirkan," ujarnya.

Selain untuk memberikan bansos, anggaran perlindungan sosial juga akan digunakan untuk program baru di Kementerian Sosial, yakni pemberdayaan kepada masyarakat.

"Kementerian Sosial akan meluncurkan program pemberdayaan yang integrasi dengan program perlindungan sosial," jelasnya.

Selain mengalokasikan APBN untuk perlindungan sosial, Ani juga telah menyisihkan dana negara untuk program kesehatan dan pendidikan pada tahun depan. Pagu anggaran kesehatan berkisar Rp255 triliun.

"Di mana Rp116,4 triliun adalah untuk (penanganan) covid-19," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

Alokasi anggaran ini lebih tinggi dari tahun ini sebesar Rp312 triliun. Namun, alokasi untuk penanganan covid-19 lebih tinggi pada tahun lalu, yakni mencapai Rp190 triliun.

"Karena tahun depan diperkirakan covid-19 tidak lagi menjadi faktor, maka belanja kesehatan yang untuk non covid-19 akan menjadi lebih penting," tuturnya.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan anggaran kesehatan untuk non covid-19 akan dialokasikan sekitar Rp155 triliun hingga Rp193,7 triliun. Jumlahnya lebih tinggi dari tahun ini sebesar Rp139 triliun.

"Ini tujuannya untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan yang akan dilakukan oleh Kemenkes," katanya.

Selain itu, anggaran kesehatan non covid-19 juga akan digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan, mendukung pembangunan sarana prasarana kesehatan di daerah, meningkatkan layanan kesehatan, menurunkan stunting, hingga penyakit tuberculosis.

Sementara untuk anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp563,6 triliun sampai Rp595,9 triliun. Pagunya juga lebih tinggi dari tahun ini Rp542,8 triliun.

Anggaran pendidikan bakal digunakan untuk beasiswa 20 juta siswa di program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu, untuk beasiswa 975,3 ribu mahasiswa dan membayar tunjangan profesi guru dan PNS sebanyak 264 ribu orang.

Belanja pendidikan juga dipakai untuk operasi sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemudian, untuk biaya program PAUD kepada 6,5 juta anak-anak usia dini.

(uli/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER