PT Pindad dan Safran Electronics & Defense, perusahaan optronik, avionik, dan sistem elektronik, serta perangkat lunak untuk aplikasi sipil dan militer asal Perancis membahas kerja sama di bidang bom MK-82 untuk mendukung Highly Agile Modular Munition Extended Range (HAMMER) Smart Bomb.
Direktur Teknologi & Pengembangan Pindad Sigit P. Santosa mengatakan smart bomb alias bom pintar tersebut nantinya akan digunakan di pesawat tempur Rafale. Dalam kerja sama ini Pindad berperan untuk memproduksi badan dan isi bahan peledak untuk bom.
Selain itu, Pindad juga akan melakukan kerja sama di bidang optronic, sistem kendali dan kerja sama lain yang akan digali bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan dengan kerja sama ini ke depan Pindad akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan mengembangkan produk smart guided bomb.
"Safran sangat serius menjalin kerja sama pengembangan smart guided bomb MK-82 dengan Pindad yang akan memproduksi dan safran sebagai penyedia guidance kit sehingga ke depan Pindad juga akan memiliki kemampuan tersebut disesuaikan dengan kondisi di Indonesia," ujar Sigit melalui keterangan resmi, Kamis (14/4).
Dengan strategic partnership yang dilakukan dalam kerja sama ini, Pindad akan menjadi lead integrator dan memperkuat kemampuan ekosistem industri pertahanan di dalam negeri.
Sigit mengatakan sesuai amanah UU 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, lead integrator produk pertahanan harus dari domestik.
"Kita membangun kemampuan defend id yang lebih kuat dan menjalin networking strategic partnership dengan mitra global dimana Safran merupakan salah satunya," lanjutnya.
Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya dalam bidang pertahanan. Pada 10 Februari 2022 lalu, Indonesia resmi membeli 42 unit pesawat tempur Rafale Prancis.
Penandatanganan kontrak akuisisi atas 42 pesawat Rafale generasi baru ini dilaksanakan di hadapan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sigit berharap kerja sama ini dapat menjadikan Pindad sebagai mitra strategis bagi Safran serta membuktikan bahwa industri pertahanan dalam negeri baik dari sisi teknologi dan kapabilitasnya mampu memproduksi dan mengembangkan produk berkualitas tinggi.