Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.453 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (25/4) sore. Mata uang ini turun 92 poin atau minus 0,64 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.361 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.452 per dolar AS sore ini. Angkanya menurun dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.361 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak melemah. Terpantau, dolar Singapura minus 0,20 persen, won Korea Selatan minus 0,88 persen, peso Filipina yang minus 0,19 persen, rupee India minus 0,16 persen, yuan China minus 0,81 persen, ringgit Malaysia minus 0,69 persen, dan baht Thailand minus 0,06 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya yen Jepang naik 0,30 persen dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju juga melemah. Terpantau, dolar Kanada minus 0,13 persen, dolar Australia minus 0,70 persen, poundsterling Inggris minus 0,58 persen, dan euro Eropa minus 0,37 persen. Hanya franc Swiss yang naik 0,10 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah melemah diakibatkan oleh sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang kian agresif.
"Sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS yang agresif menjadi pemicu," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/4) sore.
Terlebih, pasar saham di Asia dan Eropa juga mengalami kontraksi. Dengan begitu, para pelaku pasar banyak yang menghindari aset berisiko untuk sementara waktu ini, termasuk rupiah sehingga membuat pergerakannya cenderung melemah.