Senasib, Tari (28) juga tak mudik ke Banjaranyar, Ciamis, Jawa Barat, tahun ini. Tari awalnya berniat mudik tahun ini, tapi niat ia urungkan setelah ibunya meninggal.
Alasan untuk pulang menjenguk ibu yang kandas membuatnya emoh pulang, ia lebih memilih mengirim tiket agar ayahnya yang datang ke Jakarta.
"Tahun ini alasan engga pulang karena tahun ini memang Bapak yang mau ke rumah. Kalau sebelumnya kan karena masuk kerja dan ada larangan mudik," beber dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :Edukasi Keuangan Menghitung Untung Rugi Beli Rumah Baru dan Bekas |
Selain karena alasan pribadi, Tari juga malas harus berdesakan dengan lautan manusia lainnya, bersaing soal tiket dan terjebak macet di jalan. Lagi pula, biaya bus bisa naik dua kali lipat dari biasanya Rp150 ribu menjadi Rp300 ribu sekali jalan.
Jika ditotal dengan biaya lainnya, ia perkirakan Rp700 ribu harus ia siapkan untuk ongkos PP.
"Kalau berdua sama suami bisa sampai Rp1,4 juta-Rp1,8 juta yah. Dana biasanya emang sudah ditabung buat pulang dari tiga bulan sebelum puasa, sengaja nyimpen uang gitu untuk ongkos," terang dia.
Tari mengaku malah senang tak mudik tahun ini karena bisa merasakan Jakarta yang bebas macet.
"Jakarta sangat sepi dan menyenangkan hahaha," katanya sembari tertawa.