Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.494 per dolar AS pada Kamis (28/4) ini. Mata uang Garuda melemah 80 poin atau 0,56 persen dari Rp14.413 per dolar AS pada Rabu (27/4).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.480 per dolar AS atau melemah dari Rp14.418 per dolar AS pada Rabu kemarin.
Rupiah melemah bersama yen Jepang minus 1,72 persen, yuan China minus 0,78 persen, won Korea Selatan minus 0,53 persen, baht Thailand minus 0,34 persen, dolar Singapura minus 0,3 persen, peso Filipina minus 0,27 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, dan rupee India minus 0,02 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya dolar Hong Kong yang stagnan. Sedangkan mata uang utama negara maju bervariasi. Rubel Rusia menguat 0,81 persen dan dolar Australia 0,26 persen.
Sementara dolar Kanada dan poundsterling Inggris stagnan. Sisanya, euro Eropa minus 0,22 persen dan franc Swiss minus 0,12 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve akan menaikkan bunga acuannya pada bulan depan.
"Dolar AS langsung melonjak ke level tertinggi dalam dua dekade pada mata uang lainnya," ucap Ibrahim.
Ekspektasi ini berbeda dengan bank sentral Jepang yang justru diperkirakan bakal menahan tingkat bunganya.