Cuan Pengusaha Katering Tergerus Lonjakan Harga dan Euforia Pemudik

CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2022 15:37 WIB
Momen mudik dan lonjakan harga pangan menekan keuntungan pengusaha katering dan reseller kue kering.
Momen mudik dan lonjakan harga pangan menekan keuntungan pengusaha katering dan reseller kue kering. (iStockphoto/Tita Amelia).

Tak hanya Puji, euforia mudik dan kenaikan harga pangan juga berdampak ke bisnis reseller kue kering milik Azzariah yang berdomisili di Cinere, Depok. Akibatnya, realisasi penjualan turun 5 persen pada tahun ini.

"Karena orang-orang pada mudik jadi mungkin budget-nya lebih prioritas buat mudik. Sementara kue saya ready-nya dekat Lebaran, jadi orang-orang takut keburu mudik," tutur Azzariah.

Kendati begitu, ia mengaku keuntungannya tidak turun. Sebab, ia telah menaikkan harga jual ke pelanggan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan mau tidak mau harus dilakukan karena harga jual dari produsen juga meningkat. Maklum, harga tepung, telur, hingga keju ikut menanjak dalam beberapa waktu terakhir.

"Karena harga bahan pada naik jadi strateginya dinaikkan juga harganya, karena harga dari seller naik, jadi saya menaikkan juga harganya agar tetap dapat untung," ucap Azzariah.

Azzariah mengungkapkan kenaikan harga berkisar 5 persen sampai 8 persen. Besaran ini sesuai dengan kenaikan dari produsen kue kering.

Tak hanya itu, biaya jasa antar paket juga naik sekitar 10 persen. Hal itu sempat membuat Azzariah pusing.

Beruntung, ia bisa mengakali situasi ini dengan penawaran potongan harga kirim paket jika melalui pembelian bundling voucher.

Misalnya, dengan membeli voucher seharga Rp30 ribu, ia bisa mendapat lima voucher potongan harga senilai Rp10.000 per pengiriman untuk mengantarkan pesanan kue.

"Saya beli voucher Grab gitu biar murah," ujar Azzariah.


Bebankan Konsumen
Tak hanya membebani pengusaha makanan, kenaikan harga pangan juga menguras kantong konsumen. Salah satunya Sujiwo, pekerja bidang konstruksi yang tengah dinas di Palu, Sulawesi Tengah.

Kebetulan, tuntutan kerja membuatnya harus menyewa kamar kos di kota tersebut. Sementara untuk urusan perut, ia memilih berlangganan katering di dekat kos.

"Awalnya harga cukup pas sama kantong, tapi sekarang jadi naik, katanya karena harga-harga pada naik," kata Sujiwo.

Biasanya, ia menghabiskan dana Rp100 ribu untuk tiga kali makan sehari. Tapi kini, ia harus membayar Rp115 ribu untuk tiga kali makan sehari.

"Naiknya Rp15 ribu, tapi kalau ditotal seminggu jadi Rp75 ribu, sebulan Rp300 ribuan, kan lumayan ya budget makan jadi bengkak," ucapnya.

Atas kondisi ini, Sujiwo mengaku ingin coba cari langganan katering baru yang harganya lebih pas di kantong. Opsi lain, katanya, bisa juga membeli makan di tempat lain.

"Ya mau segera cari yang lain sih yang lebih murah," tutup Sujiwo.

(uli/aud)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER