Dampak Panjang Larangan Ekspor CPO bagi Konsumen hingga Saham

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 08:17 WIB
Larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng berdampak panjang terhadap petani, pengusaha, konsumen, hingga emiten sawit.
Minyak goreng di minimarket mulai mengalami penurunan harga meski tak signifikan. (Foto: cnnindonesia/fiqihrusdy)

Senada, kebijakan ini juga cukup mengguncang pasar saham, khususnya bagi emiten sawit. Pada penutupan perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (28/4), saham PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) tercatat turun 4,27 persen menjadi 1.350 per lembar saham.

Perusahaan milik konglomerat Salim Group tersebut memproduksi minyak sawit mentah, karet, kakao, teh, dan biji-bijian.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga turun 1,20 persen menjadi 494 per saham. Emiten milik Salim Group tersebut memproduksi minyak goreng Bimoli dan produk turunan minyak kelapa sawit lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga tercatat turun 3,50 persen berada di level 12.425 per saham Emiten di bawah bendera Astra Internasional tersebut memproduksi olein hingga kelapa sawit yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor seperti China, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan.

PT Provident Agro Tbk (PALM) milik Saratoga Sentra Business juga mencatat penurunan sebesar 2,22 persen menjadi 880 per saham.

Kemudian, saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) yang memproduksi produk kelapa sawit hingga karet tersebut juga turun 3,14 persen menjadi 2.160 per saham.



(wla/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER