Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengaku belum dilibatkan dalam tim pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
"Kita mau lihat dulu perkembangannya karena ini enggak ada wakil dari pengusaha, enggak ada wakil dari pengusaha daerah juga. Ya, kita lihat dulu arahnya kemana," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/5).
Ia mengaku sudah menyampaikan saran kepada Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe supaya pengusaha lokal dan pengusaha daerah dilibatkan dalam pengembangan IKN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir pertemuan dua-tiga minggu yang lalu dengan Pak Bambang dan Pak Dhony, kami katakan pengembang besar dan pengembang kecil dan pengembang daerah harus diajak. Tapi ternyata, tim IKN-nya nggak ada dari pengembang daerah atau dari REI enggak ada," terang Paulus.
Yang pasti, ia dan segenap pengusaha masih menunggu kepastian terkait jadwal konkret terkait pembangunan IKN sebelum memutuskan untuk investasi dalam proyek nusantara tersebut.
"Soalnya kan konkretnya belum tahu, kalau untuk investasi-nya bagaimana, perencanaannya bagaimana, timetable bentuknya bagaimana, short term atau long term bagaimana. Karena 2024 itu sebagai short term. Jadi kita lihat dulu konkretnya bagaimana," ucap Paulus.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewajibkan pengusaha besar yang mau ikut serta membangun ibu kota baru untuk melakukan kerja sama dengan pelaku usaha lokal.
Kewajiban tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2022 tentang Otorita IKN yang diteken Jokowi pada 18 April 2022.
Dalam Pasal 22 ayat (12) Perpres tersebut mengatur, para pelaku usaha non-kecil yang berasal dari luar Pulau Kalimantan wajib melakukan kerja sama dengan kelompok usaha kecil di Kalimantan sebagai langkah untuk memberdayakan pelaku usaha lokal.