Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Frans Marganda melakukan empat cara untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur.
Pertama, tidak melakukan pemasukan ternak di wilayah yang terduga terdampak PMK. Kedua, melakukan tindakan karantina terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain.
Ketiga, menggunakan prosedur biosecurity yang ketat pada wilayah kawasan peternakan yang dikelola PT Berdikari selaku anggota Holding Pangan ID Food. Keempat, mengupayakan vaksin terhadap ternak sapi dan domba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya pencegahan ini merupakan dukungan holding pangan terhadap pemerintah dalam memutus penyebaran PMK pada hewan ternak," ungkap Frans dalam keterangan resmi yang dirilis Minggu (8/5).
Sementara, Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengatakan pihaknya terus mendistribusikan pasokan daging sapi, baik segar dan beku kepada seluruh mitra. Ia memastikan seluruh daging tersebut sehat dan aman.
"Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak 1.408 ekor sapi di wilayah Jawa Barat, NTB dan Sulawesi Selatan serta 1.213 ekor domba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujar Harry.
Harry mengatakan proses pengetatan terhadap biosecurity kandang ditingkatkan sejak berita dugaan PMK menyebar di Jawa Timur.
Harry berharap pemerintah melalui Kementerian Pertanian segera menemukan jenis virus PMK yang beredar sehingga bisa menentukan vaksin yang tepat untuk mencegah penyebaran yang lebih luas lagi.
Sebelumnya, sekitar 1.247 ekor hewan ternak di Jawa Timur ditemukan terjangkit wabah PMK. Wabah itu menyebar di empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.
"Outbreak telah menyerang 1.247 ekor di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Setelah kejadian itu, Khofifah mengusulkan pasar hewan di Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo ditutup sementara.
Ia juga mengusulkan ada pembatasan lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah. Menurutnya, itu bisa mengurangi potensi penyebaran PMK ke daerah lain di Jawa Timur.
(tdh/aud)