Amerika Serikat (AS) mengumumkan penangguhan tarif impor baja dari Ukraina selama setahun pada Senin (9/5), waktu setempat.
Hal ini dilakukan untuk membantu ekonomi Ukraina yang sedang tertekan karena berperang dengan Rusia.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memuji pentingnya industri yang terus beroperasi dan mempekerjakan satu dari setiap 13 warga Ukraina itu. Terlebih, beberapa waktu lalu terjadi evakuasi dramatis warga sipil yang berlindung di pabrik baja saat Kota Mariupol dibombardir Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Kita tidak bisa hanya mengagumi ketabahan dan semangat rakyat Ukraina -- kita perlu mendukung mereka dan mendukung salah satu industri terpenting bagi kesejahteraan ekonomi Ukraina," kata Raimondo dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
Raimondo mengungkapkan agar pabrik baja bisa terus memberikan manfaat ekonomi bagi rakyat Ukraina, mereka harus bisa mengekspornya.
Penerapan tarif impor 25 persen untuk baja diberlakukan pada masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, Maret 2018 lalu. Kebijakan itu diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri, meskipun beberapa negara dikecualikan.
Anggota parlemen dan pemimpin bisnis telah meminta Presiden AS Joe Biden untuk menghapus bea masuk untuk membantu meringankan pukulan ekonomi terhadap ekonomi Ukraina.
Raimondo mengatakan langkah itu adalah "sinyal kepada rakyat Ukraina bahwa kami berkomitmen untuk membantu mereka berkembang dalam menghadapi agresi (Presiden Rusia Vladimir) Putin."
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan AS, Ukraina hanya menyumbang sekitar satu persen dari impor baja AS,
Pada 2019, perusahaan-perusahaan Amerika membeli 218 ribu ton baja dari Ukraina. Namun, angkanya anjlok menjadi 100 ribu ton tahun lalu.