Rumah Potong Surabaya Tolak Hewan Ternak dari 4 Daerah Terjangkit PMK

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2022 14:04 WIB
Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya menolak hewat dari empat kabupaten di Jatim untuk mencegah virus PMK. Ilustrasi. (Antara/Andreas Fitri Atmoko).
Surabaya, CNN Indonesia --

Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya menolak hewan ternak yang berasal dari empat daerah di Jawa Timur (Jatim), yakni Sidoarjo, Lamongan, Gresik, dan Mojokerto.

Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho menjelaskan penolakan hewan ternak dari empat daerah untuk mengantisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang marak di Surabaya.

"Kami sementara menolak hewan dari empat wilayah yang terjangkit dengan PMK tersebut," kata Fajar, Rabu (11/5).

Fajar mengatakan pihaknya mencegah hewan ternak dari empat daerah itu dengan memeriksa Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) asli dari daerah asal hewan.

"Dengan SKKH asli, RPH hanya ingin memastikan ternak sapi yang masuk ke RPH bukan berasal dari wilayah Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, tempat terjadinya wabah PMK. Sebab Surabaya sangat dekat dengan empat wilayah itu," kata Fajar.

RPH juga melakukan penyemprotan disinfektan kepada semua ternak dan kendaraan pengangkut hewan yang datang sebagai upaya meningkatkan biosafety dan biosecurity.

"Kami berusaha jangan sampai ada sapi yang akan dipotong di RPH terjangkit virus penyakit menular PMK," ucap Fajar.

Sebagai langkah preventif dan deteksi dini, ia telah menguji sampel hewan di RPH Pegirian Kota Surabaya dengan mengambil 61 sampel serum, yang terdiri dari 11 sampel serum sapi dan 50 sampel serum babi. Sampel itu diuji Pusat Veteriner Farma (Pusvetma).

"Hasilnya negatif untuk seluruh sampel," imbuh Fajar.

Sementara, ia memastikan jumlah pasokan daging di RPH Surabaya tetap aman meski terdapat virus PMK di empat kabupaten di Jawa Timur. Menurut Fajar, stok daging sapi rata-rata 150 ekor per hari.

Fajar mengatakan telah memberikan pemahaman kepada mitra jagal bahwa yang menjadi fokus adalah pencegahan dan penanganan saat ini. Dengan demikian, pemotongan dan operasional RPH harus berjalan.

Hal itu agar masyarakat mendapatkan pasokan daging yang baik dan tidak terpengaruh dengan isu PMK.

"Alhamdulilah jumlah potongan masih tidak terpengaruh. Artinya, RPH Surabaya tetap melayani pemotongan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait kebutuhan daging yang sehat, berkualitas dan terjamin halal," tutup Fajar.

(frd/aud)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK