Ekspor CPO RI Turun 2,56 Persen di Tengah Larangan Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2022 16:02 WIB
BPS mencatat volume ekspor CPO turun 10,49 persen usai Jokowi melarang ekspor komoditas tersebut mulai Kamis (28/5) supaya harga minyak goreng turun. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia ke berbagai negara turun usai Presiden Jokowi melarang ekspor komoditas itu dan turunannya mulai Kamis (28/4) lalu.

Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan penurunan terjadi sebesar 2,56 persen secara bulanan menjadi US$2,99 miliar pada April 2022. Begitu juga dengan volumenya, turun 10,49 persen menjadi 1,93 juta ton.

"Tapi apakah ini berkaitan dengan kebijakan pelarangan ekspor atau tidak, yang jelas pada April ini, ekspor CPO kita mengalami penurunan," kata Margo saat konferensi pers online, Selasa (17/5).

Margo memperkirakan larangan ekspor CPO dari Jokowi akan kembali menyeret kinerja ekspor pada bulan depan.

"Tentu kalau tidak dicabut larangan ekspornya ya berdampak ke kinerja ekspor kita. Tapi bagaimana ke neraca perdagangan dan berapa turunnya? Nanti kita lihat di rilis bulan depan," tuturnya.

Jokowi melarang ekspor CPO dan produk turunannya demi menjaga pasokan minyak goreng di dalam negeri. Sebab, stok minyak goreng sempat langka pada beberapa bulan terakhir.

Jika bahan baku melimpah, harapannya stok minyak goreng meningkat. Sementara harganya diharapkan bisa turun ke kisaran Rp14 ribu per liter untuk minyak goreng curah.

Selain menjamin ketersediaan pasokan, pemerintah juga berupaya melancarkan distribusi minyak goreng di pasar domestik. Produk turunan CPO yang dilarang ekspor, yaitu RBD palm oil, RBD palm olein, dan minyak jelantah (UCO).



(uli/agt)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ekspor Batu Bara Anjlok 19,10 Persen

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK