CT: Allo Bank Bukan Digital Bakar Duit, Tapi Cetak Duit

Chairman CT Corp Chairul Tanjung optimistis PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang akan diluncurkan besok, Jumat (20/5), akan menjadi perusahaan teknologi yang cuan, bukan sekadar bakar uang seperti kebanyakan perusahaan digital lainnya.

"Profit harus. Kan kita beda, bukan digital yang bakar duit, tapi digital yang cetak duit," kata pria yang akrab disapa CT ini dalam konferensi pers di Istora Senayan, Kamis (19/5).

Ia yakin Allo Bank akan menjadi bank digital yang menguntungkan bagi investor karena kuatnya integrasi perusahaan dengan ekosistem ritel Trans Corp dan mitra lainnya, seperti Bukalapak, Indomaret, Superindo, dan lainnya.

CT menargetkan integrasi Allo Bank dengan berbagai mitra, baik internal mau pun eksternal, akan rampung dilakukan pada tahun ini.

Tak hanya dari pendapatan saja, CT mengaku memantau ketat pergerakan saham BBHI yang hari ini bergerak hijau, naik 3,24 persen menjadi Rp5.100 per saham.

"Ini tentu membuat investor bahagia, beli murah keluar mahal, kan cuan gede, saya masih optimis," beber dia.

Pada kesempatan sama, CT membeberkan strategi besar Allo Bank yang ia sebut 'O plus O' atau mengawinkan bisnis online dan offline untuk menciptakan ekosistem lengkap yang lebih dari sekedar mengelola dompet, tapi kehidupan nasabah.

Ia menjelaskan bisnis di masa kini harus menggunakan platform online untuk menarik customer, tapi itu bukan berarti perusahaan bisa terus membakar uang untuk bisa bertahan.

"Strategi besarnya, kami percaya bahwa O plus O, offline plus online adalah sebuah keniscayaan," kata dia.

CT menargetkan bisa menarik 1 juta nasabah dalam sepekan pertama. Selain itu, ia juga membidik penyaluran kredit hingga Rp10 triliun.

"Semua ada hitungannya, insyallah kredit akan naik signifikan, akhir tahun antara Rp8 triliun-Rp10 triliun," ujarnya.

Catatan redaksi: CNN Indonesia terafiliasi dengan Allo Bank di bawah CT Corp.