General Atlantic Akan Investasi Rp29 T ke India, RI dan Vietnam

CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2022 13:17 WIB
General Atlantic berencana investasi US$2 miliar atau setara Rp29 triliun ke perusahaan India, Indonesia, dan Vietnam.
General Atlantic berencana investasi US$2 miliar atau setara Rp29 triliun ke perusahaan India, Indonesia, dan Vietnam. (Istockphoto/naruedom).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan ekuitas swasta global General Atlantic mengumumkan rencana investasi sebesar US$2 miliar atau setara Rp29,33 triliun (asumsi kurs Rp14.665 per dolar AS) pada perusahaan India dan negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Vietnam.

"Kami sangat optimis terhadap India, Indonesia dan Vietnam," ujar Kepala Bisnis untuk India dan Asia Tenggara General Atlantic Sandeep Naik, dikutip dari Reuters, Senin (23/5).

Naik menuturkan General Atlantic sedang dalam tahap negosiasi dengan 15 perusahaan di sektor teknologi, layanan keuangan, ritel dan konsumer. Tetapi, dia tidak menyebut secara spesifik nama-nama perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

General Atlantic sempat menyuntik dana sebesar US$190 miliar ke sejumlah start-up India di 2021, namun angka itu masih tergolong kecil dibandingkan jumlah yang biasa diinvestasikan per tahun.

Kini, perusahaan ekuitas tersebut menyatakan siap untuk menggelontorkan dana lebih besar untuk pengembangan startup di wilayah India dan Asia Tenggara. Sebab, jatuhnya valuasi selama dua tahun terakhir membuat startup di wilayah tersebut semakin menarik untuk investor.

"Kami sedang menunggu penciptaan nilai terjadi. Kami sekarang siap," kata Naik saat membahas rencana General Atlantic untuk India dan Asia Tenggara.

Saat ini, ia memiliki investasi senilai lebih dari US$4,5 miliar, dengan sebagian besar dana disalurkan ke India.

Salah satu perusahaan terkemuka India yang menerima dana investasi dari General Atlantic adalah Byju's, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan belajar daring lewat internet atau ponsel pintar. Nilai perusahaan tersebut kini tercatat US$22 miliar.

Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, General Atlantic menggandeng PT MAP Boga Adiperkasa, perusahaan ritel makanan dan minuman asal Indonesia dan Kumu, sebuah platform hiburan dan sosialisasi dari Filipina.

General Atlantic menyarankan semua perusahaan investasinya untuk mulai memikirkan rencana konsolidasi. Sebab, banyak perusahaan sektor teknologi yang merugi akibat perang Rusia-Ukraina.

"Sekarang waktu yang tepat untuk konsolidasi, agar yang kuat semakin kuat," tegas Naik.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER