Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memotong tarif impor barang-barang China untuk mengatasi lonjakan inflasi.
"Saya sedang mempertimbangkannya. Kami tidak mengenakan tarif apapun. Tarif itu diberlakukan oleh pemerintah terakhir dan sedang dipertimbangkan," ucap Biden, dikutip dari Reuters, Senin (23/5).
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mendesak Biden menghilangkan tarif impor China untuk sejumlah komoditas yang tidak terlalu strategis tetapi merugikan konsumen dan bisnis di Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yellen mengatakan pihaknya sedang berdiskusi secara internal tentang tarif "bagian 301". Tarif itu adalah hukuman yang dikenakan oleh mantan presiden AS Donald Trump untuk ratusan miliar dolar barang China.
"Beberapa dari mereka, bagi saya, tampak seolah-olah mereka lebih merugikan konsumen dan bisnis dan tidak terlalu strategis," ungkap Yellen.
Menurut Yellen, pemotongan tarif impor dapat meredakan lonjakan inflasi di dunia.
"Jadi saya melihat kasus bukan hanya karena inflasi, tetapi karena akan ada manfaat bagi konsumen dan perusahaan," ucap Yellen.
Meski begitu, ia tetap mendengar pendapat dari sejumlah pihak mengenai tarif impor China. Untuk itu, pembahasan rencana pemotongan tarif tersebut masih terus dibahas.
"Ada berbagai kekhawatiran yang valid dan kami benar-benar belum menyelesaikan kesepakatan tentang tarif (impor China)," jelas Yellen.
(aud/sfr)