Penumpang AirAsia Merasa Tertipu Program Terbang Gratis

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 15:34 WIB
Penumpang AirAsia program terbang gratis 'Super+ Pass' mengeluhkan mahalnya pembayaran komponen penerbangan sebulan terakhir ini.
Penumpang AirAsia program terbang gratis 'Super+ Pass' mengeluhkan mahalnya pembayaran komponen penerbangan sebulan terakhir ini. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Penumpang AirAsia program terbang gratis 'Super+ Pass' mengeluhkan mahalnya pembayaran manfaat penerbangan sebulan terakhir ini.

Program tersebut menawarkan terbang gratis dengan pembayaran di awal Rp2,3 juta selama 1 tahun. Program ini ditawarkan pada Maret 2022 lalu.

Agus Yustiadi (30), salah satu anggota program terbang gratis AirAsia mengatakan maskapai menawarkan terbang gratis untuk setiap penerbangan. Tetapi pada saat pemesanan, anggota perlu menanggung sendiri pajaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pajak ini biasanya saya pesan untuk rute Jakarta-Pontianak hanya Rp90 ribu. Sampai pemesanan April 2022 masih Rp90 ribu. Bulan ini, sudah naik jadi Rp226.900," imbuhnya, Jumat (27/5).

Tidak sampai di situ, rute-rute AirAsia lainnya juga tertular mahalnya pembayaran penerbangan program terbang gratis. "Bali, Lombok, sama semua di atas Rp200 ribu. Biasanya Rp90 ribu," terang dia.

Padahal, kata Agus, program terbang gratis tahun ini dipatok lebih mahal dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, Agus membayar Rp2,3 juta, sedangkan tahun sebelumnya dia membayar Rp1,6 juta untuk program serupa.

"Jadi, saya merasa tertipu. Ini ambil duit dari masyarakat di awal kan, giliran mau terbang susah, biayanya sekarang pun mahal," tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh penumpang AirAsia lainnya, Dessy Rosalina (36). Ia sudah memesan tiket penerbangan Jakarta ke Bali seharga Rp90 ribu, tetapi pada penerbangan kembali Bali-Jakarta, biayanya membengkak jadi di atas Rp240 ribu.

Menurut Dessy, biaya yang lebih murah sebelumnya terdiri dari Passenger Service Charge (PSC) Rp85 ribu, dan iuran wajib Jasa Raharja (IWJR) Rp5.000.

Namun, ketika harganya menjadi lebih mahal, AirAsia menerapkan biaya baru, yakni Fuel Surcharge Rp121.622, PSC Rp100 ribu, IWJR Rp5.000, dan PPN Rp13.378. Sehingga, total biaya yang dibayar sebesar Rp240 ribu untuk sekali terbang.

"Padahal janjinya terbang gratis, hanya menanggung pajak. Sekarang ketentuannya bertambah untuk bayar Fuel Surcharge," jelas Dessy.

Penumpang lainnya, Galih Gumelar juga mengeluhkan hal serupa. Saat memesan tiket Jakarta-Lombok pada April 2022, ia membayar Rp90 ribu yang terdiri dari PSC dan IWJR.

Lihat Juga :

Namun, saat mencoba memesan tiket untuk penerbangan Jakarta-Lombok pada Juli 2022, biaya yang dibayar menjadi sebesar Rp333.728.

Pajak tersebut terdiri dari Fuel Surcharge sebesar Rp118.649, PSC sebesar Rp100 ribu, IWJR sebesar Rp5.000, dan PPN sebesar Rp110.079.

CNNIndonesia.com telah meminta tanggapan dari AirAsia maupun Angkasa Pura terkait kenaikan PPN. Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum memberikan respons.

[Gambas:Video CNN]



(fby/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER