PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperlihatkan kinerja kuat sejak awal 2022, antara lain melalui kenaikan pendapatan bruto dan nilai transaksi bruto, atau gross transaction value (GTV).
Pada kuartal I 2022, pendapatan bruto bertumbuh sebesar 53 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan GTV sebesar 46 persen. Pendapatan bruto di Q1 2022 mencapai Rp5,2 triliun, sementara GTV sebesar Rp140 triliun.
CEO Group GoTo, Andre Soelistyo memaparkan, pada 2021, GTV perusahaan menembus Rp461,60 triliun, naik 40 persen dibandingkan raihan Rp330,18 triliun di 2020. Angka ini setara dengan 2,72 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2021 sebesar Rp16.970,8 triliun sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GTV sendiri adalah metrik operasional yang mencakup jumlah nilai transaksi dari on-demand services, jumlah nilai produk dan jasa yang tercatat di platform marketplace e-commerce, dan nilai pembayaran yang diproses via platform fintech, tetapi tidak termasuk nilai transaksi antar entitas di perusahaan yang dieliminasi saat konsolidasi.
Dari jumlah GTV ini, kontribusi bisnis on-demand services (mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik) mencapai Rp50,31 triliun di 2021, naik 25,21 persen dari Rp40,18 triliun, dengan e-commerce senilai Rp230,59 triliun, bertumbuh 45,82 persen dari Rp158,13 trliiun, dan financial technology (fintech) sebanyak Rp214,91 triliun, melesat 80 persen dari Rp119,52 triliun.
Menurut Andre, konsistensi perusahaan menjalankan rencana bisnis berjalan baik, sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan margin secara keseluruhan.
"Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring dengan komitmen semakin memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo," kata Andre dalam keterangan resmi, Senin (30/5).
Kinerja dengan fokus mendorong penggunaan antara sejumlah platform terdepan ini, lanjut Andre, juga mendapat dukungan dari sinergi ekosistem. Dampaknya antara lain, GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan di Tokopedia, penyelarasan status program loyalitas di Gojek dan Tokopedia, hingga konsolidasi sistem poin penghargaan yang dikenal sebagai GoPay Coins, di seluruh ekosistem.
Hasilnya, GoTo mencatatkan pertumbuhan 37 persen untuk jumlah pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau ATU) secara proforma di
kedu platform Gojek dan Tokopedia selama 2021, dengan kecenderungan berbelanja lebih banyak dan lebih setia dibandingkan dengan pengguna salah satu platform saja.
"Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara," kata Andre.
Data GoTo mencatat, di kuartal I-2021, pendapatan bersih mencapai Rp1,5 triliun, naik 7,14 persen dari Rp1,4 triliun, sedangkan rugi EBITDA yang disesuaikan turun 14 poin persentase menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal Q4-2021 sebesar Rp Rp6,2 triliun. Hal ini mencerminkan tren penurunan kerugian berkat upaya monetisasi perusahaan yang lebih baik, serta optimalisasi biaya pengeluaran.
Sementara itu, GTV pada periode Januari-Maret 2022 mencapai Rp140 triliun, tumbuh 45,04 persen dari periode yang sama 2021 senilai Rp96,21 triliun. Pertumbuhan transaksi teknologi finansial (tekfin) di kuartal I 2022 ini juga melesat paling tinggi, mencapai 91 persen menjadi Rp77,45 triliun dari Rp40,54 triliun, disusul on-demand naik 44 persen menjadi Rp14,89 triliun dari Rp10,36 triliun, dan e-commerce naik 27,66 persen menjadi Rp65,13 triliun dari Rp51,02 triliun.
Dia menambahkan, dengan semakin pelonggaran kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology.
Jacky Wei-Jye Lo, CFO Grup GoTo turut menyatakan, seiring tingkat pertumbuhan year-on-year yang lebih baik, dirinya berharap agar integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh dapat membawa berbagai manfaat.
"Di Q1 2022, kami berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional, dan telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat dalam upaya kami untuk terus meningkatkan margin. Margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan meningkat masing- masing sebesar 24 dan 14 poin persentase, antara Q4 2021 dan Q1 2022," ujar Jacky.
(rea)