PHK 100 Karyawan, Mobile Premier League Pamit dari Indonesia
Platform gim dan turnamen Mobile Premier League (MPL) menutup operasional di Indonesia. Penutupan itu berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.
MPL adalah startup asal India yang saat ini sudah memiliki kehadiran di sejumlah negara Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.
"MPL Indonesia sudah tidak beroperasi dan menerima pengguna baru saat ini. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya," tulis MPL dikutip dari Instagramnya, Selasa (31/5).
Lihat Juga : |
Mengutip moneycontrol.com, perusahaan ini merumahkan setidaknya 100 orang pegawai atau 10 persen dari total pekerjanya di dunia.
Hengkangnya MPL dari Indonesia ini dipicu oleh perlambatan di ekosistem startup India akibat pandemi dalam dua tahun terakhir.
"Beberapa bulan terakhir ini cukup gila. Filosofi pertumbuhan dengan segala cara sekarang terbalik. Saat ini pasar menghargai pertumbuhan yang menguntungkan daripada pertumbuhan dengan segala cara," kata salah satu pendiri MPL Sai Srinivas dan Shubh Malhotra.
Lihat Juga : |
Fenomena PHK yang terjadi di MPL ini menambah daftar panjang PHK yang dilakukan oleh industri startup di Indonesia.
Sebelumnya, PHK juga dilakukan oleh perusahaan dompet digital LinkAja, edutech Zenius, hingga platform belanja online JD.ID.
LinkAja melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM). Sedangkan Zenius melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan dipicu oleh kinerja perusahaan menurun di tengah gejolak ekonomi.