Terancam Delisting, Sritex Rugi Rp565,19 M per Kuartal I 2022

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2022 10:47 WIB
Sritex merugi hingga Rp565,19 miliar pada akhir Maret 2022 di tengah ancaman delisting. (CNNIndonesia/Puput Tripeni Juniman).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex mencatat rugi bersih sebesar US$38,97 juta atau Rp565,19 miliar (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) pada kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, Kamis (2/6), rugi bersih emiten berkode SRIL itu turun 94,74 persen dari kuartal I 2021 lalu yang mencapai US$742,28 juta atau Rp10,76 triliun.

Sementara, pendapatan perusahaan hanya US$181,35 juta pada akhir Maret 2022. Angka itu merosot 51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$376,66 juta.

Meski begitu, beban pokok penjualan perusahaan terlihat turun cukup besar mencapai 67 persen dari US$595,71 juta menjadi US$192,44 juta pada tiga bulan pertama tahun ini.

Begitu juga dengan beban pajak penghasilan yang turun dari US$4,4 juta menjadi US$1,09 juta pada akhir Maret 2022.

Lalu, ekuitas Sritex tercatat defisit hingga US$438,72 juta pada kuartal I 2022. Jika dilihat, defisit bertambah dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar US$398,81 juta.

Dari sisi liabilitas, jumlahnya terlihat stagnan sejak akhir tahun lalu sampai akhir Maret 2022, yakni sebesar US$1,61 miliar.

Kemudian, aset perusahaan tercatat sebesar US$1,18 miliar per Maret 2022. Realisasi itu turun dari akhir Desember 2021 lalu yang mencapai US$1,23 miliar.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan Sritex berpotensi delisting. Hal ini lantaran saham emiten telah disuspensi selama 12 bulan dan berpotensi diperpanjang sampai 18 Mei 2023 atau menjadi 24 bulan.

(aud/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK