Proyek PLN Papua Mangkrak, Kabel Listrik 'Disulap' Jadi Jemuran Baju

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2022 10:38 WIB
Cerita warga Papua yang menjemur baju di kabel listrik karena proyek PLN mangkrak sejak 2019.
Warga Papua menjemur baju di kabel listrik. (CNN Indonesia/Yulia Adiningsih)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ronald Furima berjalan menuju kabel listrik yang membentang di depan rumah saat matahari sedang terik-teriknya.

Dengan santai, ia mengangkat karpet yang sudah kering di atas kabel itu dan menggantinya dengan jemuran baru, sebuah celana berwarna biru.

Bagi Ronald, kabel listrik di Papua sudah seperti tali tambang jemuran. Ia tak pernah khawatir tersengat karena kabel itu tak pernah dialiri listrik sekalipun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kabel di sini digunakan untuk jemur pakaian karena tidak berfungsi. Daripada tidak berfungsi, dipakai jemuran pakaian saja," kata Ronald kepada CNNIndonesia.com di depan rumahnya, Distrik Arguni Bawah, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Kamis (17/3).

Tidak hanya di depan rumah Ronald, puluhan kabel dan tiang listrik juga dipasang di setiap Kampung di Distrik Arguni Bawah.

Pria berusia 32 tahun itu bercerita kabel dan tiang listrik di depan rumah sudah dipasang sejak 2019 lalu. Hal itu bagian dari program pemerintah yaitu 'Ekspedisi Papua Terang' atau EPT.

Namun apa? Distrik Arguni Bawah masih gelap gulita saat malam hari.

"Lampu belum jalan dari pertama sampai hari ini juga. Sudah tiga tahun. Tiang-tiang listrik tinggal begini saja, tidak dipakai," ujar Ronald.

Padahal, ia sempat kegirangan ketika kabel dan tiang listrik dipasang di kampungnya. Tapi apa daya, harapan itu perlahan luntur karena listrik yang ia tunggu-tunggu tak kunjung mengalir.

Situasi ini menjadi beban bagi Ronald dan keluarga. Sebab, keempat anaknya yang masih duduk di bangku sekolah memerlukan cahaya lampu untuk belajar saat malam hari.

"Saya punya anak ada empat. Sudah sekolah. Susah semua untuk belajar," kata Ronald.

Ronald menuturkan warga Distrik Arguni Bawah mengandalkan listrik dari genset selama ini.

"Di sini kami pakai listrik kampung saja, genset saja. Tidak pakai dari program Papua Terang," ucap dia.

Roland berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi yang dialami oleh warga Distrik Arguni Bawah. Dengan demikian, warga dapat beraktivitas dengan nyaman.

Ia juga ingin kabel dan tiang-tiang listrik yang bertengger di kampungnya berfungsi sebagaimana mestinya, bukan jadi jemuran baju.

"Kalau bisa pemerintah bisa perhatikan ini supaya masyarakat bisa tidur, bisa terang, anak-anak kami bisa sekolah untuk belajar. Istilahnya orang kampung gelap, makanya anak anak kurang belajar," keluh Ronald.

Bersambung ke halaman selanjutnya...

Program Papua Terang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER