Beres.id Tutup, Startup Tumbang Tambah Panjang

CNN Indonesia
Jumat, 10 Jun 2022 08:28 WIB
Perusahaan rintisan (startup) Beres.id mengumumkan akan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2022. Ilustrasi. (Istockphoto/ismagilov).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan rintisan (startupBeres.id mengumumkan akan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2022.

Penyebabnya, yakni pandemi covid-19 yang berdampak pada gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang tinggi perusahaan.

"Dengan berat hati kami mengumumkan mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," ujar Co-founder and CEO Beres.id Choong Fui Yu dalam pernyataan di situs resmi, dikutip Jumat (10/6).

Selain pandemi covid-19, inflasi juga turut membuat roda perusahaan berhenti beroperasi. Kenaikan harga disebut telah memengaruhi permintaan pelanggan, pemenuhan penyedia layanan, margin, hingga pendapatan perusahaan.

"Pada akhirnya, kami merasa bahwa kami tidak dapat lagi mengembangkan bisnis secara berarti untuk jangka panjang, sejalan dengan misi dan ambisi kami," imbuh Choong Fui Yu.

Beres.id mengatakan menutup operasional merupakan keputusan yang sulit. Tapi, perusahaan yakin ini merupakan cara terbaik untuk menghormati kewajiban kepada karyawan dengan memberikan pemberitahuan dan pembayaran pesangon.

Sementara untuk pelanggan, penyedia layanan, investor, perusahaan yakin keputusan tersebut lebih baik daripada harus berkompromi pada tingkat layanan yang terus perusahaan perjuangkan.

"Kami tidak sampai pada kesimpulan ini dengan enteng. Memang, kami mempertimbangkan dan menghabiskan semua opsi yang tersedia bagi kami," Choong Fui Yu.

Beres.id merupakan startup yang bergerak pada bidang jasa pelayanan, seperti membantu pelanggan/ pengguna jasa untuk mengembangkan usaha mereka. Layanan jasa yang disediakan mulai dari servis AC, jasa desain interior, dan cleaning service kantor.

Sebelumnya, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri startup ramai terjadi, antara lain JD.ID, Zenius, Fabelio, hingga LinkAja.

Perbedaannya, empat startup atau e-commerce yang disebutkan tadi masih beroperasi. Mereka hanya melakukan perubahan dengan merestrukturisasi bisnis dan jumlah pekerjanya.

Meskipun, ada juga startup yang gulung tikar karena tak sanggup lagi bersaing di tengah himpitan modal yang semakin sempit.

(fby/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK