Serikat Pekerja soal Ramai PHK di Startup: Kasihan Mereka

CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2022 13:19 WIB
Serikat Pekerja (ASPEK) mengaku prihatin dengan gelombang PHK di banyak startup, karena tidak ada yang memperjuangkan hak pekerja.
Serikat Pekerja (ASPEK) mengaku prihatin dengan gelombang PHK di banyak startup, karena tidak ada yang memperjuangkan hak pekerja. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat mengaku prihatin dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rintisan (startup).

"Kasihan mereka tidak ada yang memperjuangkan," kata Mirah lirih kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/6).

Ia mengungkapkan serikat pekerja sulit mendapatkan informasi atau pun memberi bantuan kepada para karyawan yang terdampak. Sebab, karyawan yang bekerja di industri startup mayoritas tidak membentuk atau bergabung dengan serikat pekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pekerja di startup sebagian besar banyak yang tidak mendirikan serikat pekerja, maka kami kesulitan untuk mendapatkan data atau informasi perihal permasalahan mereka," ungkap Mirah.

Gelombang PHK di kalangan startup banyak terjadi. Terbaru, startup edukasi teknologi (edtech) Zenius dan Pahamify.

CEO atau Co-Founder Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan perusahaan rintisan (startup) edukasi tersebut memutuskan PHK demi mengoptimalkan proses bisnis.

Beberapa hari sebelumnya, dompet digital LinkAja melakukan reorganisasi dan berujung pada PHK. Sementara, Zenius Education mem-PHK 200 orang karyawan.

Platform belanja makanan segar Tanihub juga melakukan PHK dan menghentikan semua layanan business to consumer dan mulai fokus pada sektor business to business, menjadi pemasok untuk hotel, restoran, catering, dan cafe.

Ada juga startup di bidang furnitur, Fabelio. Selama pandemi penjualan furnitur turun drastis hingga Fabelio harus meminta puluhan karyawan untuk mengundurkan diri.

JD.ID juga melakukan upaya perbaikan manajemen berujung PHK demi bisa beradaptasi dengan dinamika pasar e-commerce di Indonesia.

Menyusul langkah perusahaan-perusahaan rintisan tersebut, Mobile Premier League (MPL) platform gim menyatakan pamit dari Indonesia. Keputusan pamit itu juga diiringi dengan mem-PHK 100 orang karyawannya.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER