Total Aset Negara Melesat ke Rp11.454 T per Desember 2021

Pemerintah mencatat total aset negara hingga akhir 2021 mencapai Rp11.454 triliun. Aset ini naik Rp355,3 triliun dibandingkan akhir 2020 yang mencapai Rp11.098,67 triliun.

Nilai aset ini tertuang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2021 yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasilnya diserahkan kepada DPR RI.

"Pemerintah melaporkan posisi keuangan per 31 Desember 2021 yakni total aset senilai Rp11.454,67 triliun, meningkat 3 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2020," ujar Ketua BPK Isma Yatun dalam rapat Paripurna DPR RI, Selasa (14/6).

Ia menyebutkan, kenaikan aset pemerintah ini ditopang oleh peningkatan investasi jangka panjang yang dilakukan sepanjang tahun lalu.

Adapun aset pemerintah ini terdiri dari Barang Milik Negara (BMN) seperti aset lancar, tetap yakni tanah dan bangunan serta aset lainnya. Juga aset non BMN seperti investasi, kas hingga piutang.

Selain nilai aset, pemerintah dalam LKPP juga menyampaikan realisasi pendapatan negara tahun lalu sebesar Rp2.011,34 triliun atau 115 persen dari target anggaran pendapatan yang ditetapkan dalam UU APBN Tahun 2021, senilai Rp1.743,64 triliun.

Kemudian, untuk realisasi belanja pemerintah melaporkan senilai Rp2.786,41 triliun atau 101,32 persen dari anggaran belanja yang ditetapkan dalam UU APBN Tahun 2021 senilai Rp2.750,03 triliun.

Selanjutnya, realisasi defisit 2021 senilai Rp775,06 triliun atau 77 persen dari target atau mencapai 4,57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi ini lebih rendah dari target defisit anggaran dalam UU APBN 2021, yakni 5,70 persen dari PDB.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPP Tahun 2021 dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan," jelasnya.