Binance Amerika Serikat (AS) dan Chief Executive Brian Shroder digugat oleh seorang investor karena memasarkan terra USD sebagai aset aman menjelang keruntuhan nilai stablecoin pada bulan lalu.
Stablecoin adalah uang kripto yang dikaitkan dengan aset tradisional, seperti dolar AS dan sering disebut sebagai investasi cukup aman ketika pasar kripto bergejolak.
Namun, nilai terra USD anjlok pada Mei 2022. Bahkan, kejatuhan kripto itu juga membuat bitcoin jeblok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor yang menggugat Binance AS bernama Utah Jeffrey Lockhart. Dalam gugatannya, ia mengatakan Binance menjadi salah satu platform yang mengiklankan terra USD sebagai aset aman dengan didukung mata uang flat.
Namun, ia mengatakan terra USD tak terdaftar sebagai aset aman yang resmi. Hal itu membuat investor rugi.
"Pertukaran kripto menghasilkan keuntungan besar dengan melanggar undang-undang sekuritas dan menyebabkan kerugian nyata bagi investor," ucap Tibor Nagy darii firman hukum Dontzin Nagy & Fleissig atau pihak yang mewakili Lockhart, dikutip dari Reuters, Rabu (15/6).
Sementara, seorang juru bicara Binance mengatakan perdagangan terra USD tercatat di Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), sebuah unit dari Kementerian Keuangan AS.
"Pernyataan ini tidak berdasar dan kami akan membela diri dengan penuh semangat," ucap juru bicara Binance dalam keterangan resmi.
Gugatan ini sejatinya bukan kali pertama bagi Binance. Pada 2020, investor lain menggugat Binance karena menjual uang kripto tak terdaftar.
Namun, gugatan itu ditolak oleh hakim federal di Manhattan pada Maret lalu. Pasalnya, undang-undang sekuritas AS yang digunakan sebagai dasar hukum dalam gugatan itu tak berlaku karena Binance bukan bursa domestik.
(agt/agt)