Pengamat ekonomi menyambut baik Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ekonom Celios Bhima Yudhistira mengatakan pelantikan ini akan membawa perubahan besar bagi Kementerian ATR. Salah satunya dalam penanganan masalah pertanahan yang dinilai akan lebih baik di tangan Hadi Tjahjanto.
"ATR kenapa dipilih mantan panglima TNI karena memang membutuhkan ketegasan dan ada beberapa persoalan yang cukup serius soal mafia tanah, masalah sengketa lahan dan juga PR terkait lahan di IKN (Ibu Kota Nusantara). Itu mungkin dibutuhkan sosok lebih tegas," ujarnya kepada CNNIndonesia, Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun disisi lain, Hadi Tjahjanto diharapkan bisa tetap menggandeng berbagai pihak yang selama ini menjadi mitra dari Kementerian ATR. Terutama pakar di bidang pertanahan.
"Jadi selain persoalan mafia tanah, juga reformasi agraria yang tidak hanya sekedar sertifikasi tanah tapi juga kualitasnya baik," jelasnya.
Sementara itu, Ekonom CORE Faisal berharap agar nantinya menteri ATR baru bisa mengimplementasikan apa yang sudah ditetapkan dalam UU Cipta Kerja terkait pertanahan. Sebab, selama ini tata ruang dan pertahanan dalam negeri masih semrawut.
"Ini isu besar yang harus diperbaiki ke depan karena UU ciptaker ini harus melihat dampaknya secara lebih balance terhadap bagaimana status lahan adat yang dikhawatirkan akan berbenturan dengan kepentingan investasi," tuturnya.
Faisal melihat bahwa Hadi Tjahjanto sangat tepat menjalankan kebijakan reformasi lahan yang sedang digagas oleh Jokowi. Apalagi Hadi memiliki koneksi yang baik dengan mitra kerja Kementerian ATR terutama DPR.
"Pak Hadi akan bersinggungan dengan semua sektor terutama di riil dan saya nilai ia mampu karena punya hubungan relasi yang baik untuk bisa menjadikan satu kebijakan lebih efektif," pungkasnya.