Sri Mulyani soal Rp200 T Parkir di Bank Daerah: Kenapa Tak untuk MCK

CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2022 12:46 WIB
Menkeu Sri Mulyani kesal karena dana Rp200 triliun lebih per Mei kemarin parkir di bank daerah. Padahal katanya, dana bisa dipakai untuk bantu warga bangun MCK.
Menkeu Sri Mulyani kesal karena dana Rp200 triliun lebih per Mei kemarin parkir di bank daerah. Padahal katanya, dana bisa dipakai untuk bantu warga bangun MCK. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan mencatat jumlah simpanan pemerintah daerah (Pemda) di bank kembali naik di akhir Mei 2022 menjadi Rp200,75 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengungkapkan kekesalannya terkait kenaikan simpanan tersebut. Menurutnya, kenaikan pada Mei ini sebesar Rp9,18 triliun atau 4,79 persen dari posisi April 2022 sebesar Rp191,57 triliun cukup tinggi.

Apalagi jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya; kenaikannya lebih tinggi lagi. Di mana dibandingkan dengan posisi sampai Mei 2021 terdapat kenaikan simpanan pemda di bank sebesar Rp28,20 triliun atau 16,34 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Coba lihat angka 2022 posisi Mei, posisi kita di APBD itu Rp200 triliun (tersimpan di bank), tahun lalu sampai akhir Mei hanya Rp172 triliun, 2020 hanya Rp165 triliun. Jadi ini kita transfer, terus ngendon di bank," ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Daerah di Kemendagri yang dikutip Senin (20/6).

Ia menyesal karena endapan dana tersebut terjadi saat masyarakat di sejumlah daerah masih banyak yang belum punya tempa mandi, cuci dan kakus. Seharusnya, daripada didendapkan di bank, dana itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan itu.

"Kenapa belanja barang modalnya kurang? Padahal rakyat saya masih membutuhkan infrastruktur dasar, padahal masih ada kemiskinan, padahal masih ada daerah yang belum punya MCK memadai kenapa nggak dipakai untuk MCK? Dan tentu dalam hal ini serapan belanja di daerah masih menghadapi kendala," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

Ia menilai simpanan di bank ini menunjukkan kinerja belanja di daerah masih buruk hingga akhir Mei ini. Padahal, pemerintah pusat selalu mengirimkan dana melalui transfer ke daerah tepat waktu.

"Itu artinya kecepatan untuk kita jalankan instrumen yang penting di daerah jadi tidak jalan. Karena tadi, kecepatan di dalam belanjanya lambat," kata dia.

Lanjutnya, belanja pemda yang lambat ini juga tercermin dari belanja modalnya yang terus turun. Padahal belanja modal sangat penting untuk membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat.

(idy/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER