Kementerian Perindustrian menggelar acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022 yang mengusung tema Lagawi Fest, Lampung Bangga Wirausaha Industri, Satu Bumi Juta Karya.
"Indonesia memiliki 4,4 juta unit industri kecil dan menengah, 95 ribu unit usaha di antaranya adalah IKM asal Lampung yang unggul dengan produk makanan minuman, kerajinan, dan fashion," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam kata sambutannya pada acara puncak LAGAWIFEST, Kamis (23/6).
Ia mengatakan Kemenperin menyelenggarakan rangkaian LAGAWIFEST 2022 sebagai salah satu strategi menaikkan jumlah IKM serta meningkatkan permintaan terhadap produk artisan Indonesia, khususnya produk IKM Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara tersebut, ia memberikan apresiasi kepada lima IKM dengan penjualan tertinggi. Tercatat selama diselenggaranya program Gernas BBI 2022 yang berdurasi dua bulan, lima IKM tersebut mampu meraup total penjualan Rp5,3 miliar.
"Kami memberikan award kepada 5 IKM champion dengan total penjualan terbanyak dan totalnya dalam waktu 2 bulan ini bisa mencapai 5,3 milyard. Ini buah hasil IKM yang semenjak mendapat pendampingan," kata Agus.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pelaku ekonomi IKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Terbukti pada 2021, 4,4 juta unit IKM mampu menyerap 15,64 juta tenaga kerja.
"Sebanyak 4,4 juta unit industri kecil dan menengah menyerap 15,64 juta tenaga kerja dan telah kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional non migas sebesar 21,22 persen," ujar Sri Mulyani.
Ia berharap para pelaku usaha IKM, khususnya di Lampung, dapat terus meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam mengembangkan produk-produk yang bisa merepresentasikan budaya dan adat istiadat khas nusantara.
"Semakin tinggi konsumsi produk lokal semakin meningkatkan kualitas produk bersaing dengan luar negeri, kualitas dan harga. Hingga bisa masuk supply chain perdagangan dunia," imbuhnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melaporkan beberapa pencapaian dari program Gernas BBI 2022 yang bersinergi dengan BI, di antaranya business matching expor sebesar Rp177,3 miliar, business matching pembiayaan sebesar Rp2,2 triliun rupiah dan transaksi ekspor sebesar Rp5,74 miliar.
"Di tengah pemulihan ekonomi saat ini yang terus membaik pasca-pandemi covid akselerasi digitalisasi UMKM menjadi suatu keharusan, hal ini diantaranya dapat ditempuh melalui kemudahan transaksi pembayaran UMKM," katanya.
Perry mengatakan hingga Mei 2022 penyedia QRIS di provinsi Lampung mencapai 257 ribu merchant. Angka tersebut meningkat 17 persen dibandingkan akhir 2021.
Sedangkan, secara nasional pengguna QRIS sudah mencapai 18,7 juta dan 90 persen adalah merchant UMKM yang tersambung secara digital.