Rupiah Lesu ke Rp14.847 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.847 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (24/6) sore. Mata uang garuda melemah 7 poin atau 0,05 persen dari sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.846 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,24 persen, yuan China menguat 0,04 persen dan won Korea Selatan menguat 0,22 persen. Sedangkan peso Filipina melemah 0,60 persen.
Kemudian, dolar Singapura melemah 0,14 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen. Sebaliknya, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen. Hanya ringgit Malaysia yang terpantau stagnan di perdagangan sore ini.
Sementara itu, mata uang negara maju pun terlihat bervariasi. Terpantau euro Eropa stagnan. Kemudian poundsterling Inggris menguat 0,06 persen dan dolar Australia menguat 0,04 persen.
Kemudian franc Swiss melemah 0,03 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,12 persen dan Rubel Rusia menguat 1,84 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah terbatas pada hari ini. Menurut Ibrahim, dolar AS bersiap untuk penurunan mingguan pertama bulan ini karena kekhawatiran resesi investor tumbuh setelah The Fed mengisyaratkan resolusinya untuk mengendalikan inflasi.
Kemudian, bank sentral global menaikkan suku bunga akibat hantaman inflasi. Namun, BI memutuskan kembali mempertahankan bunga suku acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,50 persen pada Juni 2022.
"Dari sisi nilai tukar mata uang terhadap dolar AS meskipun terdampak tetapi masih relatif stabil dibandingkan negara lain," ujar Ibrahim dalam pernyataan resminya.
Untuk perdagangan Senin (27/6), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif. Namun, rupiah berpeluang ditutup melemah di rentang Rp14.830-Rp14.890 per dolar AS.